Edukasi leadership dilaksanakan di Aula SMP KP Cicalengka dengan total audience kurang lebih 80 peserta didik. Adapun materi yang disampaikan yaitu teori tentang arti pemimpin dan kepemimpinan, tujuan kepemimpinan, sifat-sifat/karakter dari seorang pemimpin serta tips atau cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan.Â
Selain itu selesai pematerian dilakukan, diadakan pula mini studi kasus kepada perwakilan siswa sebanyak 4 orang yang bertujuan untuk melihat sejauh mana cara pandang siswa dalam menyelesaikan suatu masalah jika diposisikan sebagai seorang pemimpin.Â
Sebagai ciri khas dari seorang pemimpin yaitu mampu memengaruhi orang yang dipimpinnya, maka didapatkan 1 orang siswa sebagai pemenang dalam mini studi kasus tersebut karena memperoleh voting terbanyak atas jawabannya yang menarik yang mempengaruhi seluruh teman-temannya.
Adapun pada artikel ini, akan disampaikan mengenai tips atau cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan versi saya. Yukk! Langsung disimak saja.
Tips Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dalam diriÂ
1. Memiliki niat dan motivasi untuk meningatkan kapasitas diri
Niat adalah hal pertama dan utama yang mesti ada saat memutuskan menjadi seorang pemimpin. Tanpa niat, segala yang dilakukan akan terkesan secara terpaksa. Jadi, luruskan niat terlebih dahulu. Selanjutnya adalah motivasi. Kamu perlu memiliki dorongan untuk berkembang. Kamu harus siap untuk berusaha sekeras mungkin mempelajari skill-skill kepemimpinan, dan terbuka menerima saran serta kritik dari oranglan.
2. Analisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri
Untuk menjadi seorang pemimpin kamu perlu mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Kelebihan bisa kamu jadikan acuan sebagai kekuatan untuk mengabaikan penilaian oranglain atas dirimu, sedangkan kekurangan akan membantumu untuk melihat aspek manakah yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
3. Tingkatkan kemampuan kognitif dan hubungan sosial
Seorang pemimpin haruslah cerdas. Karena bagaimana kamu membuat tujuan dan menentukan keputusan tentunya kemampuan kognitif ini akan sangat diandalkan. Kamu harus belajar sebelum membuat keputusan. Tida hanya cerdas kognitif, cerdas secara sosial pun tidak kalah pentingnya. Hal tersebut akan membuatmu terlihat bijaksana dalam perkataan dan perbuatan serta mampu melihat sesuatu dari sudut pandang oranglain.
4. Memiliki kecerdasan emosial dan berkarakter
Tidak hanya cerdas, seorang pemimpin juga harus belajar mengelola emosi diri sendiri dan mampu mengetahui emosi oranglain kalau ingin menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Selain itu, karakter juga sangat diperlukan seorang pemimpin, yaitu kejujuran, bertanggung jawab, dan keadilan dalam memperlakukan oranglain.
5. Minta penilaian oranglain
Terkadang diri sendiri tidak menyadari apakah yang sudah dilakukan itu benar atau salah, apakah cara kita dalam memimpin sudah baik atau belum, dan apakah jiwa kepempinan kita mengalami perkembangan atau tidak. Oleh karena itu, penting untuk meminta penilaian dari oranglan terhadap diri kita. Penilaian ini bisa kamu peroleh dari orang yang dipercaya sebagai mentor, pelatih, ataupun teman sebaya.
6. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan kekuatan
Untuk menjadi seorang pemimpin kamu harus siap dengan segala resikonya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Terkadang bagi sebagian orang kegagalan adalah sesuatu yang mematikan, bahkan tak sedikit dari mereka yang sulit untuk bangkit kembali.Â
Padahal, dari kegagalan lah kamu belajar untuk tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari. Dari kegagalan pula kamu akan melihat bagaimana sesuatu harus diperbaiki yang pada akhirnya akan menjadi sumber kekuatan baru untukmu dalam memimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H