Mohon tunggu...
Fitri Suharirayanti
Fitri Suharirayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi

23 Februari 2023   11:50 Diperbarui: 23 Februari 2023   11:58 2665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Koneksi Antar Materi Modul-2.1
Oleh : Fitri Suharirayanti, S.Pd.,M.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 7 SLB Tunas Bhakti Pleret Kabupaten Bantul

Pembelajaran Berdiferensiasi 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid, menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murud. Jadi pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Di Kelas

Hal pertama yang harus dilakukan guru untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas adalah mengidentifikasi kebutuhan belajar murid di kelasnya. Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa ada 3 kategori kebutuhan belajar murid, yaitu :

  1. Kesiapan belajar (readiness) murid
  2. Minat murid
  3. Profil belajar murid

Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Beberapa contoh yang dapat dilakukan guru dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid adalah sebagai berikut :

  1. mengamati perilaku murid-murid mereka;
  2. mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan dipelajari;
  3. melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut;
  4. mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
  5. mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;
  6. bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;
  7. membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-guru sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya;
  8. berbicara dengan guru murid sebelumnya;
  9. membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;
  10. menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang sesuai;
  11. melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid;
  12. mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran mereka;

Setelah guru mengetahui kebutuhan belajar murid di kelasnya maka guru membuat rencana pembelajaran dan melaksanakan  pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah sebagai berikut :

  • Diferensiasi konten yaitu terkait dengan apa yang akan diajarkan.
  • Diferensiasi proses dengan membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memunginkan mereka untuk berlatih dan memahami konten.
  • Diferensiasi produk yang merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan murid setelah menyelesaikan pembelajaran atau setelah selesai membahas materi pelajaran
  • Diferensiasi lingkungan belajar yang dalam hal ini menyesuaikan dengan kesiapan belajar murid, minat dan profil belajar atau gaya belajar murid.

Di akhir pembelajaran guru harus melakukan refleksi dan assesmen atau penilaian baik formatif ataupun sumatif. Prinsip penilaian pembelajaran berdiferensiasi adalah penilaian yang didasarkan pada kriteris yang sudah ditentukan oleh guru, bukan penilaian berdasarkan  norma dengan aspek penilaian penampilan, proses dan progres.

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal ??

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal maka guru harus :

1. Bersifat proaktif 

Guru sejak awal sudah melakukan asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat dan gaya/ profil belajar)  dan membuat perencanaan pembelajaran untuk murid yang beragam tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan murid.

2. Menekankan kualitas

Kualitas dari tugas dan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan murid.

3. Berakar pada assesmen

Guru selalu mengassesmen murid dengan cara yang beragam sehingga berdasarkan hasil assesmen tersebut guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan murid.

4. Menyediakan berbagai pendekatan dan strategi pembelajran berdiferensiasi

yaitu konten, proses pembelajaran, produk yang dihasilkan dan lingkungan belajar. Keempat unsur tersebut disesuaikan dengan kesiapan belajar murid, minat murida dan gaya belajar murid.

5. Berorientasi pada murid

Pembeljaran berpusat pada murid. Tugas dan pembelajaran yang diberikan berdasarkan kemampuan, kebutuhan dan karakteristik murid.

6. Merupakan campuran dari pembelajaran individual dan klasikal

Murid diberikan kesempatan untuk belajar bersama secara klasikal dan belajar secara individual.

7. Bersifat hidup

Guru menjalin  komunikasi dan berinteraksi dengan murid seperti dalam hal menentukan tujuan pembelajaran, guru selalu memantau bagaimana pelajaran yang cocok dengan murid dan terus menerus melakukan penyesuaian.

Kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain 

1. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berorientasi pada murid. Hal ini sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan harus berpihak pada murid.

2. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Nilai Dan Peran Guru Penggerak.

Nilai guru penggerak reflektif sangat diperlukan dalam mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan belajar murid. Guru akan selalu merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilalui kemudian merencanakan pembelajaran berikutnya dan menyesuaikan kembali dengan kebutuhan murid. Guru perlu mempunyai nilai inovatif sehingga mampu berinovasi dalam menyusun strategi, menentukan metode dan model pembelajaran serta berinovasi dalam membuat media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan bellajar murid, kemampuan dan karakteristik mereka. Guru harus mempunyai nilai koaborasi agar dapat selalu berkolaborasi dengan murid, sesame guru dan orangtua agar dapat benar-benar memenuhi kebutuhan belajar masing-masing murid. Nilai mandiri diperlukan agar guru dapat mengembangkan diri secara mandiri tanpa menunggu dari pihak laon terutama  dalam memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid. Nilai berpihak apda murid tentu saja adalah nilai penting yang diperlukan guru. Keberpihakan pada murid tentu akan benar-benar memfasilitasi murid yang beragam. Memberikan yang diperlukan murid sesuai kemampuan dan kebuuhannya. Peran guru penggerak yaitu memjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, berkolaborasi dan mewujudkan kepemimpinan murid sangat mendukung dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.

3. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Visi Guru Penggerak.

Sebagai guru kita harus mempunyai sebuah visi yang jelas yang harus sejalan dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Hal ini dapat digaris bawahi bahwa visi kita sebagai guru haruslah visi yang berpihak pada murid sehingga visi kita sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi.

4. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Budaya Positif

Dalam pembelajaran berdiferensiasi diperlukan lingkungan belajar yang positif, nyaman dan kondusif. Lingkungan belajar positif dapat diwijudkan dengan adanya budaya positif. Budaya positif dapat dilakukan dengan penerapan disiplin positif.  Untuk mewujudkannya diperlukan peran dari guru yang dapat  membawa murid memunculkan motivasi intrinsik dalam penerapan disiplin posotof yaitu motivasi  karena ingin menjadi orang yang mereka inginkan yang menghargai diri sendiri dengan nilai yang mereka percaya. Dengan demikian pembelajaran berdiferensiasi akan dapat terlaksana dengan  baik di lingkungan belajar murid yang beragam kebutuhannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun