Mohon tunggu...
fitri nurazizah
fitri nurazizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang bertempat di Kalimantan Utara, hobi saya adalah berenang dan bermain bulu tangkis dan saya adalah seorang yang memiliki kepribadian yang tidak pasif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Peningkatan Budaya Ghasab di Era Gen Z

18 November 2023   08:23 Diperbarui: 18 November 2023   12:06 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kasusnya terjadi pada pertengahan September 2023, tapi sampai kini tidak ada itikad baik para pelaku dan orang tuanya untuk menyelesaikan masalah ini. Setidaknya menemui kami meminta maaf dan berbaik-baik,” ujarnya.

Terlapornya adalah S (16) dan R (16), anak asrama dan duduk di Kelas X SMAN 3 Sumbar di Lubuksikaping. Orangtua S tinggal di Padang, sedangkan orang tua R tinggal di Kinali, Pasaman Barat. 

Dalam curhatnya di lembaran buku bertulis tangan, MK (16), anak yang menjadi korban dugaan penganiayaan, bullying, dan pemerasan itu bercerita, dia mengalami penganiayaan itu pada tengah malam, setelah menolak permintaan uang oleh para seniornya di asrama SMAN 3 Sumbar tersebut.

MK pun merinci daftar nama anak-anak asrama SMAN 3 Sumbar yang memerasnya, tapi kemudian dia dianiaya oleh kedua pelaku hingga memar dan lebam-lebam.

Menurut korban, S dan R menganiaya di dalam kamar dengan pintu kamar dikunci dari luar. Perlakuan penganiayaan itu, disaksikan oleh banyak temannya. Ironisnya, tulis MK, guru asramanya tidak mengetahui kejadian yang berlangsung hampir dua jam itu.

Ikmal mengaku, dia selaku orang tua tidak pernah mendapat kabar dari pihak sekolah. “Ini terbongkarnya, karena anak kami lari dari asrama ke rumah neneknya dalam keadaan memar dan lebam,” sebut Ikmal lagi.

Kepala SMAN 3 Sumbar Firdaus didampingi Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Helma Dyona, saat ditemui beberapa pekan lalu, mengakui peristiwa itu terjadi di asrama yang dia pimpin. Upaya penyelesaian kasus itu juga sudah dilakukan, namun tidak mengetahui sejauh mana perkaranya di Polres Pasaman.

“Sudah kita upayakan. Tentu, persoalan hukumnya kita persilahkan polisi yang akan menjelaskan. Surat pindah juga telah diberikan kepada MK,” sebut Firdaus.

Melihat maraknya kasus yang merujuk ke dalam dosa ghasab tersebut, di temui maraknya bentuk perilaku kenakalan remaja pada zaman gen Z sehingga jika dibiarkan membudaya maka akan menjadi cikal bakal perilaku korupsi.

Dengan pemaparan nilai nilai Islam yang sesuai dengan moral dan etika sosial memberikan sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

Menurut Al-Quran Contohnya dalam hadis, berbagi, membantu sesama, saling membantu, mengikuti aturan yang berlaku, taat kepada guru, dan sebagainya. Namun meskipun dilingkungan yang agamis tidak menutup kemungkinan bahwa perilaku yang bertentangan dengan nilai agama dan norma yang ada di masyarakat tidak terjadi di lingkungan sekolah seperti, kenalakan remaja, tidak mengikuti kerja bakti, membuang sampah sembarangan, dan melanggar peraturan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun