Pada sisi jalan itu
Berbekas semua cerita tentang bagaimana raga ini bertumbuh
Pada sisi jalan itu
Semua air mata dan tawa itu masih tertimbun
Saat melaluinya, udara seolah masih dalam bentuk butiran yang sama
Saat langit mencoba untuk memutarkannya kembali,
Ternyata raga tidak lagi sama
Saat kucoba mengulangnya lagi
Ternyata alam sudah tidak memberikan restunya
Semua hanya menjadi abu,
Abu dari masa lalu yang terbakar oleh waktu
Andai saat itu aku tau bahwa alam akan membatasi waktuku
Akan aku peluk sosok yang bersamaku pada sisi jalan itu
Akan aku ungkapkan 1000 kata sayang setiap hari untuknya
Namun apa lagi?
Kini sederas apapun rinduku, tidak akan mampu menyentuh raganya
Bukan hanya tanah maupun air,
Kini penghalangku adalah alam lintas dimensi
Semoga segala yang berada di sisi jalan ituÂ
Tetap akan menjadi abadi di sisi waktu yang lalu
Yah, Kau adalah abu terbaik dalam sejarah hidupku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H