Kita sedih melihat masih banyak orang yang membuang sampah di sungai, danau, laut, hutan, dan sebagainya. Kesadaran tentang sampah memang masih rendah di Indonesia.Â
ebagai contoh, menurut data Dinas Lingkungan Hidup Surabaya, dikutip dari CNN Indonesia, sampah yang mengalir di sungai Surabaya mencapai 20 ton per hari. Limbah domestik ini menjadi salah satu penyebab besar tercemarnya sungai-sungai. Data Badan Pusat Statistik (BPS) (2023) menyebut bahwa mayoritas sungai di Indonesia sudah tercemar. Hanya sekitar 8,1% sungai yang memenuhi baku mutu lingkungan.
Menjaga lingkungan dari limbah domestik adalah tanggung jawab setiap individu, bukan hanya pemerintah. Sebagian orang menganggap perkara ini sepele. Padahal, dampaknya besar sekali. Pembuangan sampah di sungai, misalnya, dapat berakibat pada tercemarnya air sungai yang potensial dimanfaatkan oleh masyarakat.Â
Kita tahu, hampir semua Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia mengambil air baku dari sungai. Jika sungai tercemar, maka PDAM membutuhkan biaya yang lebih untuk mengolah air tersebut hingga layak digunakan sebagai sumber air bersih. Limbah di sungai pun mengancam keanekaragaman hayati. Bahkan, dampaknya akan semakin jauh bila sampah-sampah itu akhirnya mengalir ke laut, yakni kualitas lingkungan ekosistem laut akan menurun.
Kesadaran membuang sampah di tempatnya ini sungguh persoalan yang sangat dasar, tetapi faktanya kita memang belum bisa beranjak. Kita belum bicara mengenai pengetahuan pemilahan sampah, daur ulang, dan sebagainya. Tugas kita masih sangat banyak.
**
Sampai detik ini, saya terus dihantui slogan yang pernah saya buat. Setiap kali saya memegang sampah, saya sering tersadar untuk tidak membuangnya sembarangan. Saya akan memilih untuk mengantongi atau menyimpannya terlebih dahulu hingga menemukan tempat sampah. Mudah-mudahan saya bisa terus konsisten, dan mudah-mudahan bisa menginspirasi teman-teman semua.
Bumi kita cuma satu, cuma kita yang wajib menjaganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H