Mohon tunggu...
Fitra Shafa Humaira
Fitra Shafa Humaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Airlangga tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bela Negara di Era Digital: Upaya Mengatasi Ancaman Cyber terhadap Kedaulatan Bangsa

22 Desember 2024   19:51 Diperbarui: 22 Desember 2024   19:51 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui literasi digital masyarakat sebagai individu dapat memahami dan menjelajahi dunia digital dengan aman. Pemerintah telah menekankan perlunya program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat seperti; program untuk mengajarkan prinsip-prinsip dasar keamanan cyber, seperti cara membuat kata sandi yang kuat, menghindari penipuan phishing, dan menggunakan perangkat lunak antivirus (Retnopati, 2023). Diperlukan kampanye untuk peningkatan kesadaran tentang risiko ancaman cyber dan pentingnya praktik keamanan cyber (Anjani, 2021). Pendidikan untuk masyarakat tentang ancaman cyber sangat penting untuk menumbuhkan budaya keamanan cyber seperti memfasilitasi seminar untuk mendidik masyarakat tentang berbagai jenis ancaman cyber dan cara mengatasinya, serta menyediakan sumber daya daring yang mudah diakses yang menawarkan kiat dan panduan tentang menjaga keamanan cyber pribadi.

Pemerintah Indonesia telah menerapkan sejumlah kebijakan dan regulasi untuk menanggulangi ancaman cyber, dengan menitikberatkan peran lembaga keamanan dan lembaga pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan digital. Berbagai kebijakan dan regulasi telah ditetapkan sejumlah untuk memperkuat keamanan cyber nasional. Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2023 menjelaskan strategi keamanan cyber nasional dan kerangka kerja manajemen krisis cyber. Regulasi ini mengamanatkan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TIS) dan menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengeluarkan regulasi yang menetapkan tanggung jawab TIS termasuk penanggulangan insiden cyber, pelaporan, dan penyebaran informasi untuk mencegah insiden di masa mendatang. Regulasi ini bertujuan untuk meningkatkan postur keamanan cyber negara dan memastikan respons terkoordinasi terhadap ancaman cyber.

Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk melawan ancaman cyber seperti terlibat dalam Public-Private Dialogue (PPD) membantu dalam berbagi informasi dan pengalaman yang relevan, menghasilkan kebijakan yang masuk akal dan dapat dilaksanakan yang didukung oleh basis pemangku kepentingan yang luas. Kolaborasi ini sangat penting untuk mengatasi sifat kompleks dari ancaman cyber, yang didukung sektor swasta dapat memberikan kontribusi yang signifikan dengan menyediakan skill, sumber daya, dan infrastruktur untuk

meningkatkan kemampuan keamanan cyber negara (Pratiwi & Tarigan, 2023). Hal ini termasuk investasi dalam infrastruktur keamanan cyber mutakhir dan partisipasi dalam inisiatif keamanan cyber nasional yang didukung secara komprehensif berdasarkan pendidikan digital, peningkatan literasi keamanan cyber, dan pelatihan pertahanan nasional di dunia maya sangat penting. Pemerintah harus memprioritaskan program pendidikan digital yang berfokus pada pengajaran prinsip-prinsip keamanan cyber dan praktik terbaik termasuk mengintegrasikan keamanan cyber ke dalam kurikulum sekolah dan menyediakan pelatihan berkelanjutan untuk orang dewasa (Pratiwi & Tarigan, 2023). Peningkatan literasi keamanan cyber di kalangan masyarakat sangatlah penting melalui seminar kesadaran publik dan sumber daya daring yang menyediakan kiat-kiat untuk menjaga keamanan cyber pribadi (Retnopati, 2023). Pemerintah dapat memperhatikan pelatihan pertahanan nasional secara berkala yang berfokus pada ancaman cyber dapat membantu membangun mekanisme pertahanan yang tangguh.

Infrastruktur keamanan cyber yang kokoh sangat penting untuk mempertahankan diri dari ancaman cyber. Pemerintah harus berinvestasi dalam infrastruktur keamanan cyber mutakhir, termasuk sistem deteksi ancaman canggih, firewall, dan sistem pencegahan intrusi. Kolaborasi dengan mitra internasional penting untuk berbagi praktik terbaik dan tetap menjadi yang terdepan dalam menghadapi ancaman cyber yang terus berkembang. Didukung dengan kolaborasi antara negara, masyarakat, dan dunia internasional sangat penting untuk melawan ancaman cyber global. Pemerintah yang terlibat dalam dialog antar negara dapat memastikan bahwa semua pemangku kepentingan terlibat dalam upaya keamanan cyber. Kolaborasi ini membantu dalam menciptakan strategi komprehensif yang menjawab kebutuhan pemerintah dan publik (Anjani, 2021). Indonesia dapat berkolaborasi dengan negara lain untuk berbagi intelijen, praktik terbaik, dan sumber daya. Kerja sama ini dapat membantu dalam menciptakan kerangka kerja keamanan cyber global yang kuat yang mengatasi ancaman cyber skala global.

Berbagai pendekatan diperlukan untuk mempertahankan Indonesia dari ancaman cyber yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, inisiatif pemerintah yang kuat, dan kolaborasi strategis lintas berbagai sektor. Partisipasi masyarakat sangat penting karena memberdayakan individu untuk melindungi diri dari serangan cyber melalui peningkatan literasi digital. Dengan menumbuhkan budaya kesadaran dan edukasi tentang ancaman cyber, masyarakat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap upaya pertahanan nasional. Inisiatif yang ditujukan untuk meningkatkan literasi digital, mempromosikan kebiasaan keamanan cyber yang kuat, dan mendidik masyarakat tentang potensi risiko sangat penting untuk membangun ketahanan terhadap ancaman cyber. Pemerintah Indonesia telah membuat langkah signifikan dalam memperkuat pertahanan nasional terhadap ancaman cyber melalui kebijakan dan regulasi yang komprehensif. Pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan penerapan Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2023 menunjukkan komitmen untuk meningkatkan postur keamanan cyber negara. Selain itu, kolaborasi antara lembaga pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk memerangi ancaman cyber. Dengan memanfaatkan sumber daya dan keahlian dari kedua sektor tersebut, Indonesia dapat menciptakan mekanisme pertahanan yang lebih tangguh. Untuk secara efektif mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh ancaman cyber di era digital, Indonesia harus menerapkan strategi pertahanan nasional yang menekankan pendidikan digital, literasi keamanan cyber, dan pelatihan di dunia maya. Membangun infrastruktur keamanan cyber yang solid sangat penting untuk melindungi sistem dan data penting dari serangan. Lebih jauh, mendorong kolaborasi antara badan-badan negara, masyarakat, dan mitra internasional sangat penting untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam keamanan cyber. Dengan mengintegrasikan upaya masyarakat, kebijakan pemerintah, dan kolaborasi strategis ke dalam kerangka kerja yang kohesif Indonesia dapat meningkatkan pertahanan nasionalnya terhadap ancaman cyber. Pendekatan komprehensif ini tidak hanya akan melindungi kepentingan nasional tetapi juga melindungi warga negara secara individu di dunia yang semakin digital.

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, N.H., 2021. Cybersecurity protection in Indonesia. CIPS Indonesia -- Center for Indonesian Policy Studies, Policy Brief No.9, March 2021.

Bada, M. & Nurse, J.R.C., 2020. The social and psychological impact of cyberattacks. Emerging Cyber Threats and Cognitive Vulnerabilities. Academic Press, pp.73-92. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-816203-3.00004-6.

Baker, K., 2024. 12 most common types of cyberattacks. Cybersecurity 101, Artikel Online 14 Mei 2024. https://www.crowdstrike.com/cybersecurity-101/cyberattacks/

Most-common-types-of-cyberattaks/>. Diakses 5 Oktober 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun