Mohon tunggu...
FITRA ANDRIYAN
FITRA ANDRIYAN Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Do The Best Prepare For The Worst

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memilih Dan Memilah Informasi

5 November 2022   23:35 Diperbarui: 5 November 2022   23:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menelisik kedunguan di era teknologi serba digital saat ini bukanlah perkara mudah. Di tengah arus informasi yang begitu pesat ternyata tidak semua masyarakat kita mengimbangi dengan pengetahuan literasi yang cukup memadai untuk menelaah suatu informasi.

Banyaknya informasi yang bersumber dari media yang cenderung di pertanyakan kredibilitas dan kapabilitas nya membuat seseorang terkadang langsung percaya tanpa mencerna isi berita tersebut apakah suatu fakta atau hoaxs. 

Beberapa fakta tentang disinformasi tersebut justru terkadang membuat para pembuat hoaxs menjadi semakin giat untuk menulis ataupun menampilkan suatu informasi. 

Ironisnya dengan cara tersebut rating media yang menampilkan informasi tentang hoaxs justru malah naik,dan tentu indikator tersebut membuat para pelaku hoaxs terpuaskan. 

Disini perlu adanya pengawasan para pihak untuk mengatasi hal tersebut. Semua informasi hoaxs yang ditujukan sengaja di rancang seolah olah itu adalah sebuah fakta. 

Mereka yang menebarkan informasi hoaxs ternyata memiliki narasi yang boleh dikatakan cukup sempurna sehingga membuat para pembaca terlena akan informasi yang di terimanya. 

Daya nalar si pembuat hoaxs juga tidak tanggung-tanggung bahkan mereka para pembuat hoaxs memiliki data atau grafik yang seolah-olah jika di cermati memang benar nyata adanya. 

Tampilan-tampilan narasi yang di buat bahkan seperti fakta bukan merupakan opini untuk disuguhkan kepada khalayak ramai seperti apa adanya. 

Beberapa tujuan pembuat hoaxs juga bervariasi tergantung motif ataupun tujuan dari orang atau kelompok untuk membuat sebuah berita atau informasi. 

Apa yang kemudian terjadi setelah narasi yang di buat di terjemahkan pada kehidupan nyata, sungguh mengejutkan. 

Mereka yang sudah terlanjur mengkonsumsi informasi hoaxs sudah pasti akan mengakibatkan gejolak sosial di masyarakat. 

Jika informasi hoaxs yang di buat di tujukan untuk menyerang personal seseorang bukan tidak mungkin orang tersebut akan mendapat kerugian yang luar biasa terutama penilaian masyarakat terhadap mereka di lingkungan sosialnya, dan itu adalah hukuman terberat bagi para korbannya. 

Jika informasi hoaxs tersebut menyerang sebuah instansi atau kelompok sudah pasti mereka akan sangat di rugikan terutama terhadap tingkat kepercayaan masyarakat kepada kelompok atau instansi yang mereka bina. 

Bagaimana tidak, jika sebuah informasi hoaxs di suguhkan secara berulang ulang kepada khalayak ramai, maka hal tersebut akan menjadi suatu kebenaran,hal itu kemudian di perburuk oleh enggan nya yang menerima informasi untuk bisa memilih dan memilah mana yang fakta dan mana yang hoaxs. 

Karena secara umum kecendrungan masyarakat yang membaca sangat minim sekali untuk melakukan cross check atau mem filter informasi tersebut terhadap kebenarannya, tentu hal tersebut di akibatkan oleh berbagai faktor, dan itu merupakan celah bagi para pembuat hoaxs untuk mencapai tujuannya. 

Untuk itu kita harus bisa memilih dan memilah mana informasi yang terpercaya dan bisa di pertanggung jawabkan ke absahan nya dan mana informasi yang memang memiliki motif untuk di sebarkan kepada penggunanya untuk suatu tujuan tertentu,karena bagaimanapun kita memiliki tanggung jawab baik secara moral maupun sosial terhadap seluruh informasi yang kita terima atau kita suguhkan. (Kopi BangYos 05/11/22.23.23 wib)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun