Diam-diam ada alunan nada rintih yang mengusik
Beriring dengan sebuah perasaan yang terus menyiksa
Terbayang indah kenangan di pelupuk mata
Semakin jauh sudah kita bertatap hingga kini tak terlihat lagi
Bisu, seketika mulutku tak bisa berkata-kata saat itu
Tenggelam dalam kenyataan
Merenungi hidup sambil menopang asa
Mencari tentang jati diri yang kini berkelana sendiri
Sembari menguatkan raga tentang betapa rapuhnya jiwa ini
Semilir angin malam yang dingin serasa menusuk rusuk
Hingga membuatku sadar bahwa tak ada lagi hangat peluk yang dulu pernah kurasa
Lirihnya sendu ini sungguh begitu menyayat perasaanku
Apakah ini yang sering disebut dengan kata "RINDU"?
Wahai Tuhan Semesta Alam, jika ini sudah menjadi suratan takdir
Apakah manusia kecil ini bisa meminta secercah harapan?
Tentang diriku yang menitipkan rindu selagi nafas masih berhembus
Melalui untaian kata yang manusia kecil ini sisipkan diantara bait-bait do'anya
Dengan harapan akan ada ruang bahagia dimana bisa bersama lagi
Hingga nafas terakhir berhembus
(Semarang, 20 Desember 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H