Mohon tunggu...
Fitrah M Guret
Fitrah M Guret Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kekayaan Dan Kesuksesan Berawal Dari Keberanian Mengambil Langkah Pertama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fitrah Maulana Guret ( F.M.G ) Mengugat Pemerintah Halmahera Barat Terkait Krisis Pendidikan di Wilayah Terpencil Desa-Desa Halmahera Barat

21 Desember 2024   09:01 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:01 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Fitrah Maulana Guret (F.M.G) Menggugat Pemerintah Halmahera Barat Terkait Krisis Pendidikan di Wilayah Terpencil Desa-desa Halmahera Barat

Halmahera Barat, Maluku Utara -- Fitrah Maulana Guret (F.M.G), tokoh muda asal Halmahera Barat, tidak tinggal diam melihat kondisi pendidikan di wilayahnya yang semakin memprihatinkan. Dalam sebuah gugatan yang diajukan pada Januari 2024, F.M.G menuntut agar Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat segera bertindak nyata untuk mengatasi krisis pendidikan yang melanda desa-desa terpencil di daerah ini. Tuntutan tersebut tidak hanya menyentuh persoalan infrastruktur, tetapi juga hak dasar pendidikan anak-anak di daerah yang selama ini terabaikan.

Krisis Pendidikan yang Membelit Desa-desa Halmahera Barat

Masalah pendidikan di Halmahera Barat sudah cukup lama dikeluhkan oleh masyarakat, namun tak kunjung mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait. Desa-desa seperti Desa Duma, Desa Lalobata, dan Desa Karinga, yang terletak di wilayah terpencil, menjadi contoh nyata betapa krisis pendidikan telah menghambat generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Di Desa Duma, misalnya, SD Impres 31 yang merupakan satu-satunya sekolah di wilayah tersebut, mengalami kerusakan parah pada beberapa ruang kelasnya. Siswa terpaksa belajar dengan fasilitas yang sangat terbatas, bahkan terkadang harus memanfaatkan ruang yang tidak layak. Keadaan ini semakin diperburuk dengan perjalanan jauh yang harus ditempuh oleh anak-anak dari desa-desa sekitar untuk mencapai sekolah. Tidak jarang, perjalanan yang sulit dan tidak terjaminnya akses transportasi menyebabkan mereka putus sekolah.

Angka putus sekolah di Halmahera Barat, terutama di daerah-daerah terpencil, masih sangat tinggi. Pada tahun 2023 saja, ada sekitar 67 siswa SMP dan 115 siswa SD yang tidak melanjutkan pendidikan mereka, sebagian besar disebabkan oleh kendala jarak dan biaya.

Gugatan F.M.G: Ketegangan yang Memuncak

Melihat kenyataan yang begitu mencemaskan, Fitrah Maulana Guret yang dikenal vokal dalam perjuangan sosial, tidak ragu untuk mengajukan gugatan kepada pemerintah daerah. Dalam gugatan yang dilayangkan Dalam dikusi-diskusi dawn dialog publik, F.M.G menuntut perhatian serius dari pemerintah untuk melakukan perbaikan mendasar terhadap sistem pendidikan di Halmahera Barat.

"Kami tidak bisa lagi menunggu. Anak-anak di Halmahera Barat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, bukan hanya di kota-kota besar, tetapi juga di desa-desa yang terpencil. Sudah saatnya pemerintah bertindak untuk memastikan mereka memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, bukan hanya janji belaka." ujar F.M.G dengan tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun