Satu hal yang juga menjadi inspirasi saya adalah bagaimana ibu selalu bersemangat dalam mengembangkan dirinya, mengembangkan kemampuan yang ia miliki.Â
Ibu bergabung dalam beberapa whatsapp grup pengembangan diri. Kebanyakan adalah grup belajar mengaji dan grup menghapal Al-Qur'an. Ibu selalu mengatakan bahwa ia ingin memperbaiki bacaan Al-Qur'annya sebelum ia meninggal. Selain bergabung di berbagai whatsapp grup, ibuku juga belajar mengaji di lingkungan RW dengan ibu-ibu di sekitar rumah kami.
Selagi masih bisa mama belajar, masih mau mama belajar terus nak. Apalagi belajar mengaji, mauka bisa bagus bacaan Al-Qur'anku sebelum meninggalki mama nak
Dan ini yang juga menginspirasi saya dengan sangat dalam, melihat mama begitu semangat memperbaiki dari, begitu semangat mengembangkan diri, begitu semangat dalam belajar. Kenapa saya tidak seperti ibuku? Ibu yang umurnya sudah lebih dari setengah abad saja masih sangat bersemangat dalam belajar, kenapa saya tidak seperti beliau?
Ibu yang Selalu Mengorbakan Kepentingannya Untuk Kepentingan Keluarga
Menuliskan hal ini membuat saya berlinangan air mata, ibuku sejak kami masih kecil selalu mengorbankan kemauan dan kepentingannya demi kepentingan kami sebagai anaknya.Â
Kembali ke masa kecil kami yang menyedihkan ketika bapak belum punya pekerjaan dan penghasilan tetap, ibu berkali-kali tidak bisa membeli baju baru demi membeli baju baru untukku dan adikku.
Seringkali ibu mengorbankan dirinya untuk kepentingan dan kebahagiaan kami. Ibuku tidak mementingkan dirinya sendiri ketika harus berhadapan dengan kepentingan keluarga.
Ibu Sebagai Seorang Wanita
Selain masalah baju yang mengorbankan keinginannya, ibu tidak pernah merawat kulit dan dirinya dengan baik.  Ketika kami masih anak-anak dan remaja saya tidak pernah melihat ibu merawat kulit dan wajahnya, bahkan sekedar memakai handbody pun tidak. Ahh ... Ibuku yang malang.
Tapi saya tahu sebagai wanita ibu juga punya keinginan untuk merawat diri. Setelah kami anak-anaknya telah beranjak dewasa, sudah tidak menyita tenaga dan pikirannya. Saat adikku akhirnya telah lulus kuliah dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Ibuku akhirnya mulai memikirkan dirinya, ibuku akhirnya mulai berpikir untuk mulai merawat diri.
Ibu yang Membutuhkan Produk Skincare Anti Aging
Ibuku kini mulai melirik skincare sedikit demi sedikit, saat ini ia mulai mencari cuci muka yang cocok dengan wajahnya. Dan di usianya yang telah melewati usia 50 tahun, ia sudah memerlukan produk anti aging. Dan salah satu anti aging yang saya sangat ingin hadiahkan untuk ibuku tercinta adalah produk anti aging dari  ERHA Age Corrector.Â
Kulit ibuku yang sudah melewati usia 50 tahun memang sudah berkurang elastisitasnya, selain itu di kulitnya juga sudah muncul banyak kerutan, noda hitam dan garis halus.