Fitra Dewi Istiqomah (Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Unissula)
Dr. Aida Azizah S.Pd., M.Pd (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Unissula)
  Akhir-akhir ini ramai dibicarakan mengenai EYD Edisi V. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 16 Agustus 2022 telah meluncurkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V.
Apasih EYD V?Â
  EYD V merupakan pedoman dalam menulis, membuat karya ataupun sejenisnya dalam bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang benar.
  Di zaman yang serba modern, banyak sekali kemajuan, salah satunya kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Masyarakat sekarang memiliki wawasan yang luas, ditambah teknologi yang semakin canggih, contohnya smartphone (gadget). Di dalam smartphone banyak sekali fitur-fitur aplikasi salah satunya WhatsApp, yang memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi ataupun bertukar informasi satu dengan yang lain.
Â
  Sayangnya, Masyarakat terkadang kurang mengimplementasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam hal penulisan kaidah yang benar saat berkomunikasi melalui media massa. Nah, mendengar kata komunikasi sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi komunikasi dalam media massa.Â
Kata kunci : Media massa (WhatsApp)
             Implementasi (Menerapkan)
           Â
 Bagaimana sih cara berkomunikasi dalam media massa yang baik dan benar?
 Â
  Cara berkomunikasi dalam media massa yang baik dan benar yaitu :
Â
1. Menggunakan bahasa yang sopan
  Â
  Walaupun berkomunikasi dalam media massa kita tetap harus memperhatikan bahasa yang digunakan. Apalagi disaat kita berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Etika dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua adalah menggunakan bahasa yang sopan.
  Â
 2. Mudah dipahami
 Â
  Ini menjadi fokus yang utama, karena terkadang kita kurang memperhatikan apakah orang yang berkomunikasi dengan kita, faham dengan apa yang kita maksud. Untuk menghindari kesalahpahaman. Alangkah baiknya disaat kita berkomunikasi dalam media massa menggunakan kata-kata yang mudah difahami, penulisan nya juga mudah difahami supaya tidak menjadi problem bagi penerima pesan kita.Â
  Â
  Masih cenderung, baik dari golongan remaja sampai orang tua yang kurang memperhatikan penulisan dalam berkomunikasi media massa. Mereka beranggapan penulisan pada saat berkomunikasi tidak ada pengaruhnya bagi kehidupan sehari-hari.
  Kebanyakan masyarakat khususnya remaja seringkali menyingkat kata saat menulis pesan, dengan alasan lebih cepat dan tidak bertele-tele. Padahal belum tentu kata yang disingkat sesuai dengan kaidah yang benar. Misalnya 'kemaren menjadi kmr', 'dalam menjadi dlm', 'karena menjadi krn', 'kamu menjadi km', 'apa menjadi ap', 'masuk menjadi msk', 'dimana menjadi dmn', 'makan menjadi mkn', dan masih banyak lagi. Ini juga bisa menjadi problem bagi penerima yang sudah berusia lanjut, karena kebanyakan dari mereka kurang memahami kata-kata yang disingkat.
  Yang paling banyak kesalahan adalah di saat penulisan 'terima kasih'. Banyak sekali masyarakat yang masih salah dalam penulisan 'terima kasih'. Kebanyakan masyarakat menggabungnya ketika menulis, padahal penulisan yang benar adalah dipisah bukan digabung. Ini bisa terjadi karena kebiasaan atau karena saat diucapkan lebih enak digabung dari pada dipisah.
  Penulisan awal kalimat juga masih belum diperhatikan, terkadang yang asli ditulis dengan huruf kapital tetapi ditulis dengan huruf kecil dan sebaliknya.
  Bukan hanya Penulisan awal kalimat, penulisan tanda baca juga seringkali tidak diperhatikan, semisal kita bertanya ke pada seseorang di dalam pesan (WhatsApp), seharusnya setelah kalimat tanya diikuti tanda tanya (?), tetapi sering kali tidak diikutkan.
  Di dalam EYD V banyak sekali pedoman penulisan kata yang baik dan sesuai kaidah. Sehingga EYD V dapat dijadikan rujukan dalam penulisan.
  Banyak sekali aturan atau pedoman yang ada dalam EYD V, salah satunya :Â
 Â
1. Penggunaan huruf kapital
2. Huruf abjadÂ
3. Huruf miring
4. Huruf vokal
5. Huruf konsonanÂ
6. Huruf diftong
7. Gabungan huruf konsonanÂ
8. Singkatan
9. Penggunaan tanda baca
10. Pemenggalan kata, dan masih banyak lagi.
  Faktor yang menyebabkan kurangnya implementasi EYD V dalam berkomunikasi media massa yang paling dominan adalah kebiasaan.
  Kebiasaan ini bisa sedikit demi sedikit dihilangkan, salah satu caranya dengan membiasakan diri untuk memperhatikan kaidah penulisan saat berkomunikasi menggunakan media massa. Jika di lihat sekilas seperti tidak ada pengaruh terhadap kehidupan, tetapi hal ini sangat berpengaruh saat kita akan membuat karya semisal karya ilmiah. Karena di dalam pembuatan karya ilmiah sangat memperhatikan kaidah penulisan (EYD V). Jangan menganggap sepele sebuah kebiasaan, karena kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik lama kelamaan akan mempengaruhi kita, baik itu sekarang ataupun di masa yang akan datang. Oleh sebab itu lawan kebiasaan yang kurang baik dalam diri kita untuk mencapai keberhasilan. Semua dimulai dari diri kita masing-masing, biasakan hal-hal baik dalam diri kita walaupun itu hal kecil, misalnya memperhatikan penulisan saat berkomunikasi melalui media massa sesuai kaidah yang baik dan benar (EYD V). Jangan sampai karena kebiasaan yang kurang baik menghalangi kita dalam berkarya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H