Sebagai seorang perempuan muslim, saya ingin sedikit membagikan pengetahuan saya tentang Jilbab dan Kerudung sebagai bagian dari kewajiban menutup aurat.Â
Namun, sebelum saya melanjutkan tulisan ini, terlebih dulu saya ingin menanyakan kepada kamu.
Apa sih bedanya jilbab dan kerudung?Â
Sudah dijawab? Terima kasihÂ
Kalau jawabanmu jilbab dan kerudung itu sama, sepertinya kamu sedikit keliru. Karena jilbab dan kerudung itu dua perintah yang berbeda. Mari kita bahas.
Jilbab dan kerudung identik dengan seorang muslimah karena keduanya menjadi kewajiban dan identitas bagi mereka. Namun, tak jarang orang-orang keliru dalam mendefinisikan antar jilbab dan kerudung.Â
Memang jika ditinjau dalam KBBI kata Jilbab diartikan dalam tiga makna :Â
 1. Kain lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan rambut, termasuk telinga, hingga leher dan dada.Â
 2. Baju lebar yang digunakan untuk menutup kepala hingga dada wanita.
 3. Kain longgar yang menutupi seluruh tubuh, termasuk kepala, rambut, dan telinga, kecuali tangan, kaki dan wajah.
Makna yang pertama dan kedua itu mengindikasikan jilbab sama dengan kerudung, hanya sebatas kain yang menutupi kepala leher hingga dada saja. Sementara, makna yang ketiga mengindikasikan bahwa kain penutup kepala dan penutup seluruh tubuh itu harus loggar dan menyatu menutupi dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kebayang gak gimana tampilannya?
Namun, jika kita merujuk pada firman Allah dalam Q.S Al-Ahzab surat ke-33 ayat ke-59 yang artinya:Â
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan (menjulurkan) jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (Q.S Al-Ahzab (33) : 59).
Kita fokus pada kalimat : "....hendaklah mereka menutupkan (menjulurkan) jilbabnya ke seluruh tubuh mereka...."
Dalam kalimat ini Allah memerintahkan untuk menjulurkan jilbab ke seluruh tubuh. Jilbab itu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab. Maka untuk memaknai jilbab kita kembalikan kepada bahasa asalnya yaitu bahasa arab dengan mencari maknanya di dalam kamus bahasa arab, bukan kamus bahasa lainnya.Â
Dalam kamus Al-Muhit, yang mengungkapkan bahwa Jilbab itu adalah seperti sirdab (terowongan) atau sinmar (lorong), yakni baju atau pakaian yang longgar bagi wanita yang sekali dijulurkan langsung dapat menutupi bagian tubuh hingga ke bawah dan menutupi pakaian rumahan. Maka kata jilbab dalam ayat ini dikenal dengan gamis di zaman sekarang. Setuju gak?
Adapun kerudung, Allah jelaskan dalam Q.S An-Nur surat ke-24 ayat ke-31, yang artinya:
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya...." (Q.S An-Nur (24) : 31).
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kita sebagai seorang muslimah untuk menutupkan kerudung hingga ke bagian dada.Â
Maka dari kedua firman Allah ini yaitu Q.S Al-Ahzab ayat ke-59 dan Q.S An-Nur ayat ke-31, jelas bahwa jilbab dan kerudung itu adalah dua hal yang berbeda. Kedua ayat ini pula yang dijadikan landasan atas perintah menutup aurat bagi para perempuan muslim.Â
Jilbab dikenal dengan gamis di zaman sekarang. Namun, kebanyakan orang menganggap gamis (jilbab) merupakan sebuah trend pakaian muslimah, padahal gamis (jilbab) adalah sebuah kewajiban yang diperintahkan Allah melalui Q.S Al-Ahzab ayat 59, begitupun dengan kerudung juga sebuah kewajiban yang diperintahkan Allah melalui Q.S An-Nur ayat 31.
Jadi, semoga dengan adanya tulisan ini kita sebagai muslimah memahami perbedaan antara jilbab dan kerudung. Jilbab itu gamis untuk menutupi seluruh tubuh, dan kerudung itu penutup kepala yang dijulurkan hingga bagian dada. Keduanya adalah perintah Allah yang wajib dijalankan oleh setiap perempuan muslim.
Jika ingin menjalankan kewajiban menutup aurat dengan maksimal maka jadikan kedua ayat tersebut sebagai landasan dalam cara berpakaian kita sebagai seorang muslimah.Â
Pakaian kita biarlah diatur oleh syariat karena Allah lebih menyukainya, dibanding kita yang mengatur sendiri cara berpakaian kita.Â
BarakAllahufiik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H