Mohon tunggu...
Fito PrawiroUtomo
Fito PrawiroUtomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakulta Teknologi Maju dan Multidisiplin Jurusan Teknik Elektro Universitas Airlangga

Saya suka teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Sel Punca dan Potensinya sebagai Salah Satu Pengobatan Covid-19

27 Juni 2022   19:15 Diperbarui: 27 Juni 2022   19:19 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

COVID-19 adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus corona. Penyakit ini menyerang sistem pernafasan mulai dari tahap ringan, sedang, sampai tahap kronis bagi. Penyakit yang telah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada Maret 2020 ini telah menyerang lebih dari 105,6 juta orang dan menyebabkan kematian hingga lebih dari 2,3 juta kasus kematian dari seluruh negara di dunia. (Bashier , Ikram, Khan, Gunaid, Nsour, & Khader, 2021, p. 8).

Selain menyerang sistem pernafasan, virus ini juga menyerang sistem kekebalan penderitanya yang akan menyebabkan sistem kekebalan penderita akan merusak pada jaringan sendiri.

Terapi sel punca merupakan salah satu metode yang dipercaya mampu digunakan sebagai pengobatan COVID-19. Terapi sel punca merupakan salah satu metode pengobatan penyakit berat, seperti penyakit yang kronis atau penyakit autoimun yang belakangan ini sedang gencar untuk dikembangkan. Sel punca sendiri adalah sel yang belum mengalami spesialisasi sehingga masih belum memiliki struktur spesifik untuk mengerjakan fungsi terntentu. 

Sel ini memiliki potensi untuk memperbanyak diri dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi membentuk sel yang terspesialisasi sesuai dengan lingkungan mikro di sekitarnya, menarik perhatian dari berbagai kalangan baik itu kalangan medis maupun kalangan nonmedis (Sandra, Murti, Aini, Sardjono, & Setiawan, 2008, p. 94). 

Keunikan- keunikan inilah yang membuat sel punca sekarang sedang giat diteliti untuk dimanfaatkan dunia kedokteran untuk menyembuhkan banyak penyakit dengan melakukan terapi untuk sel, jaringan, dan organ baru dalam tubuh.

Terapi sel punca untuk pengobatan COVID-19 ini memiliki banyak manfaat bagi para pasiennya. Mulai dari meningkatkan produksi tubuh dalam membuat antivirus, menghindari terjadinya badai sitokin yang bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan organ tubuh, membantu menurunkan reaksi peradangan dan membantu dalam proses perbaikan jaringan dalam tubuh,meningkatkan fungsi paru-paru yang telah melemah karena diserang oleh virus corona, dan masih banyak lainnya.

Sel punca adalah sel didalam tubuh yang masih belum mengalami spesialisasi fungsi sehingga sel tersebut masih bisa beradaptasi di tempat tertentu membentuk struktur sel khusus yang membuat sel tersebut bisa berfungsi sesuai dengan keadaan sel tersebut berada. Berdasarkan jenisnya, sel punca terbagi menjadi empat jenis, yaitu sel punca embrionik, sel punca dewasa, dan sel punca perinatal.

Pada umumnya, transplantasi sel punca pada manusia terbagi menjadi dua metode, yaitu metode transplantasi sel punca autolog dan metode transplantasi sel punca allogenik. 

Metode mana yang digunakan tergantung pada situasi dan kondisi pasien. Penentuan metode transplantasi sel punca melihat penyakit apa yang diderita pasien, fungsi dari sel punca yang nantinya akan ditransplansikan pada pasien, umur pasien, serta hasil penilaian dokter tentang kondisi pasien.

Transplantasi Sel Punca Autolog merupakan cara transplantasi sel punca yang berasal dari diri sendiri dengan tanpa melibatkan sel-sel punca dari orang lain maupun dari spesies lain (Sandra, Murti, Aini, Sardjono, & Setiawan, 2008). Metode transplantasi sel punca autolog ini merupakan metode transplantasi yang paling populer dan sering digunakan. Hal ini dikarenakan metode autolog merupakan metode yang paling mudah dan memiliki resiko yang lebih kecil.

Metode autolog dilakukan dengan cara mengambil sel-sel punca yang ada di tubuh lalu menyimpannya di bank sel punca. Sel-sel punca yang telah diambil ini akan disimpan dengan hati-hati agar sel-sel ini tidak mudah rusak. Saat dibutuhkan, barulah sel punca yang sudah disimpan tadi digunakan dan ditransplasi ke organ yang membutuhkan.

Keuntungan dari metode transplantasi sel punca autolog adalah sedikitnya resiko penolakan oleh tubuh saat sel punca ditransplasi. Hal ini bisa terjadi karena sel punca yang ditransplasi adalah sel punca pasien itu sendiri sehingga tubuh masih akan mengenali sel tersebut dan tidak malah menyerangnya karena disangka se lasing yang memasuki tubuh. 

Keuntungan lain dari metode transplatasi sel punca autolog adalah tidak perlu mencari donor sel punca. Sel punca yang akan ditransplasi adalah sel punca pasien itu sendiri sehingga tidak perlu mencari pedonor yang sesuai.

Kekurangan dari metode transplantasi sel punca autolog adalah metode autolog akan memakan lebih banyak biaya daripada metode sel punca allogenik. Hal ini bisa terjadi karena sel punca yang diambil dengan metode autolog perlu disimpan dengan kualitas penyimpanan yang tinggi di bank sel punca. Penyimpanan dengan tinngkat keamanan dan kualitas yang tinggi ini tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Metode transplantasi sel punca allogenik adalah metode tranplantasi sel punca yang selnya berasal dari orang lain dan bukan dari diri sendiri. (Sandra, Murti, Aini, Sardjono, & Setiawan, 2008). 

Metode transplantasi sel punca allogenik akan dilakukan jika metode transplantasi sel punca autolog tidak memungkinkan untuk dilakukan. Hal ini karena metode transplantasi sel punca allogenik memiliki resiko lebih besar daripada transplantasi sel punca dengan metode autolog.

Metode transplantasi sel punca allogenik dilakukan dengan cara mencari donor sel punca yang cocok dengan resipien. Pendonor sel punca biasanya adalah kerabat atau keluarga dari resipien supaya meminimalisir resiko terjadinya penolakan tubuh terhadap sel punca yang ditransplantasi. 

Setelah menemukan pedonor yang cocok, langkah selanjutnya adalah mengecek sel punca yang didonorkan apakah sudah sehat. Setelah semua langkah-langkah tadi dikerjakan dan sel punca sudah dinyatakan sehat, barulah transplantasi bisa dilakukan.

Keuntungan metode transplantasi sel punca allogenik adalah terjaminnya sel punca bukan sel kanker. Hal ini bisa terjadi karena sebelum didonorkan, sel punca dicek kesehatnnya terlebih dahulu.

Kekurangan metode transplantasi sel punca allogenik adalah adanya resiko penolakan tubuh pada sel panca yang baru ditransplantasi dan lebih lamanya masa pemulihan karena tubuh ada kemungkinan menolak sel baru yang masuk ke dalam tubuh.

 COVID-19 adalah penyakit menular yang menyerang sistem pernafasan mulai dari gangguan ringan hingga gangguan kronis dan sistem imun penderitanya yang menyebabkan sistem imun penderita menyerang jaringan sehat yang lain. COVID-19 sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada Maret 2020. 

Per 6 Februari 2021, terdapat lebih dari 105,6 juta kasus COVID-19 dan hampir 2,3 juta kasus kematian dilaporkan dari seluruh negara didunia. Setelah kasus pertama COVID-19 dilaporkan, banyak negara mulai menerapkan berbagai tindakan sosial dan kesehatan masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran kasus ini secara lebih luas.

Efek anti-inflamasi adalah kemampun sel punca mesenkim untuk mengembalikan sistem imun tubuh yang sebelumnya telah diserang oleh COVID-19. Sel punca mesenkim sudah terbukti sebagai agen anti-inflamasi yang efektif melawan penyait autoimun seperti rheumatoid arthritis. (Esquivel, Mishra, Soni, Seetharaman, Mahmood, & Srivastava, 2020)

Terapi stem cell untuk pengobatan COVID- 19 ini memiliki banyak manfaat bagi para pasiennya. Terapi stem cell berguna untuk meningkatkan jumlah sel dendritik pengatur dan limfosit dalam tubuh. Sel dendritik dan limfosit ini memiliki tugas untuk meningkatkan perlindungan antivirus di tubuh. Fungsi terapi stem cell yang lain adalah mengurangi kadar protein C-reaktif, yaitu penanda utama seseorang mengalami peradangan. 

Fungsi yang lain adalah mengurangi tingkat proinflamasi yang kuat, seperti TNF- a guna menghindari terjadinya badai sitokin yang bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan organ tubuh. Fungsi lainnya adalah meningkatkan kadar protein anti-inflamasi IL-10 yang membantu menurunkan reaksi peradangan dan membantu dalam proses perbaikan jaringan dalam tubuh (Choudhery & Harris, 2020).

Terapi stem cell untuk pengobatan COVID-19 ini masih belum bisa digunakan untuk semua orang, selain karena biayanya yang cukup tinggi tetapi juga karena ketersediaannya yang sulit didapat. Orang- orang yang diutamakan hanya pasien COVID-19 kategori berat. Salah satunya adalah seseorang yang terserang virus corona, tetapi sedang sakit kritis seperti pasien yang sedang opname dan menggunakan bantuan tabung oksigen. 

Pengidap penyakit COVID- 19 lanjut usia yang mengidap sakit kritis, seperti orang tua pengidap COVID- 19 dengan penyakit bronkitis yang parah. Seseorang yang berisiko tinggi terhadap infeksi karena penyakit penyerta lainnya, seperti seseorang mengidap COVID-19 yang masih muda dengan penyakit bawaan pneumonia parah (Rajarshi, Chatterjee, & Ray, 2020).

Sel punca merupakan sel yang belum terspesialisai menjadi sel dengan struktur dan fungsi tertentu. Oleh karena keunikannya, sel ini banyak dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai cara pengobatan penyakit. 

Penyakit yang paling memungkinkan disembuhkan dengan terapi sel punca adalah penyakit yang berkaitan dengan ketahanan tubuh atau penyakit imun. Hal ini dikarenakan sel punca mesenkim merupakan agen inflamantori yang baik. Salah satu pemanfaatan sel punca mesenkim adalah pengobatan COVID-19 dengan terapi sel punca. 

Virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini tidak hanya menyerang sistem pernafasan saja, tetapi juga menyerang sistem ketahanan tubuh penderitanya dengan cara menyebabkan badai sitokin yang nantinya bisa menyebabkan komplikasi organ penderita salah satunya ginjal. Meskipun terapi sel punca terbukti efektif untuk pengobatan COVID-19, terapi sel punca masih belum bisa digunakan untuk semua orang. 

Pasien yang disarankan menggunakan terapi sel punca untuk pengobatan COVID-19 adalah orang-orang yang mengidap COVID- 19 dalam keadaan kritis dan pengidap COVID-19 yang beresiko tinggi terhadap COVID-19 karena penyakit bawaannya. Hal ini dikarenakan terapi sel punca memakan banyak biaya dan ketersediannya yang sulit didapat.

Terlepas dari semua manfaat sel punca yang sudah disebutkan, sel ini masih memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan manusia di masa depan. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih mendalam untuk mengembangkan pemanfaatan sel punca.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, I. (2013). Perkembangan Terapi Sel Punca (Stem Cell) Pada Penyakit Jantung: Masa Kini dan Masa Depan. Journal of Clinical Medicine, 71-79.

Bashier , H., Ikram, A., Khan, M. A., Gunaid, M. A., Nsour, M. a., & Khader, Y. (2021). The Anticipated Future of Public Health Services Post COVID-19: Viewpoint. JMIR Public Health Surveil, 1-8.

Choudhery, M. S., & Harris, D. T. (2020). Stem cell therapy for COVID19: Possibilities and challenges. Cell Biology International, 2182-2191.

Esquivel, D., Mishra, R., Soni, P., Seetharaman, R., Mahmood, A., & Srivastava,

A. (2020). Stem Cells Therapy as a Possible Therapeutic Option in Treating COVID-19 Patients. Stem Cell Reviews and Reports, 144-152.

Gunawan, G. D. (2017). PARKINSON AND STEM CELL THERAPY. Malang

Neurology Journal, 39-46.

Hairunisa, N., & Amalia, H. (2021). Review: Penyakit virus corona baru 2019 (COVID-19). Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 90-100.

Rajarshi, K., Chatterjee, A., & Ray, S. (2020). Combating COVID-19 with mesenchymal stem cell therapy. Biotechnology Reports, 1-5.

Rosyanti, L. (2020). Respon Imunitas dan Badai Sitokinin Severe Acute Respiratory Sydrome Corona Virus 2 Literature Review. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 176-201.

Sandra, F., Murti, H., Aini, N., Sardjono, C., & Setiawan, B. (2008). Potensi Terapi Sel Punca Dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya.

Maranatha Journal of Medicine and Health, 94-100.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun