Tersedia pula berbagai jenis AU seperti onetweet  AU yang artinya AU tersebut hanya tersedia dalam sekali cuitan, short AU yang hanya berisi puluhan tweet, atau ratusan tweet yang tergolong dalam long AU.
Antusiasme penggemar terhadap keberadaan AU ini membuat beberapa karya AU dilirik oleh penerbit sehingga terbit versi cetaknya. Bentuknya bukan lagi gambar tangkapan layar, para penulis membuat narasi panjangnya yang dimana hal tersebut akhirnya membuat AU ini menjadi karya novel yang bagian ceritanya tidak jauh beda dengan versi awal yang beredar di Twitter.Â
Karya terkenal dari AU yang terbit juga bisa memasuki toko buku dan dunia perfilman contohnya seperti AU terkenal milik Dhia'an Farah atau yang kerap disapa Teh Ara di Twitter yang berjudul "Dikta dan Hukum". Hal-hal seperti ini yang banyak memotivasi para penulis untuk memproduksi cerita yang apik.Â
Kehadiran AU ini merupakan salah satu media bagi para penulis kreatif untuk menyalurkan ide-ide yang mereka miliki. Selain melakukan hobi fangirling, dengan menulis AU para penggemar menjadi lebih produktif.Â
Sebagai penulis AU terdapat kepuasan tersendiri apabila karya kita disenangi, dibaca, dan  menginspirasi penulis lain di luar sana. Apresiasi dari pembaca membuat penulis menjadi lebih semangat untuk melanjutkan karya mereka.Â
Selagi dapat melakukan hal produktif, menulis AU juga dapat dijadikan hobi bagi kalian yang menyukai dunia kepenulisan dan fangirling. Apakah kalian tertarik untuk membaca atau bahkan ikut menulisnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H