Mohon tunggu...
Fithri Suffi
Fithri Suffi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu hobi saya, sebagai bagian dari sebuah proses belajar. Dengan menulis, saya memiliki ruang untuk mengapresiasi apa yang saya lakukan, apa yang saya pikirkan, apa yang saya imajinasikan, apa yang saya pelajari dan apa yang saya inginkan. Menulis bagiku adalah seni dan dunia tanpa batas yang mampu membawa kita dalam berbagai keadaan seperti yang kita mau.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Pembelajaran Sosial dan Emosional

8 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 8 Maret 2023   00:05 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JURNAL REFLEKSI MODUL 2.2

PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Oleh: Fithri Suffi, S.Pd., M.Pd

CGP Angkatan 7 Kota Jambi -- Kelas A7.08.Jambi.Ismiyanto

Fasilitator                  : Ismiyanto, M.Pd

Pengajar Praktik      : Achmad Setiyono, S.Pd

 

Jurnal refleksi dwi mingguan pada sesi kali ini merupakan catatan kegiatan pada modul 2.2 yang mempelajari tentang pembelajaran sosial dan emosional. Catatan yang saya susun dalam modul 2.2 memberikan gambaran refleksi dari calon guru penggerak atas peristiwa yang dialami, perasaan yang muncul, serta hal-hal baru yang ditemukan termasuk hal apa yang akan dilakukan sebagai bagian dari aksi nyata.

Modul 2.2 yang merupakan lanjutan dari modul Modul 2.1. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pada modul 2.2 membahas materi tentang 'Pembelajaran Sosial dan Emosional' yang dipelajari mulai dari tanggal 23 Februari  2023 sampai dengan tanggal 08 Maret 2023. Pada jurnal refleksi ini, masih sama dengan jurnal refleksi sebelumnya, saya masih meggunakan model refleksi 4 F (Fact, Feeling, Findings, Future), yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, dengan rangkaian proses kegiatan pelaksanaan pelatihan yang dilakukan secara daring melalui LMS ( Learning Management Sistem) yang menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman dan Aksi Nyata).

1. Fact (Peristiwa), pembelajaran modul 2.2 dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2023. Selanjutnya pada tanggal 10 Februari 2023, saya memulai kegiatan pembelajaran melalui LMS secara daring, yang dimulai pada kegiatan 'Mulai Dari Diri'.

  • Mulai Dari Diri. 

Sebuah kutipan bijak tentang bagaimana seharusnya menjadi pendidik dari  Itje Chodidjah, bahwa "Sebagai seorang pendidik, jadilah seperti air. Teguh pendiriannya namun juga siap untuk menyesuaikan diri dalam menjalani proses belajar". Pernyataan ini mengawali kegiatan mulai dari diri. Selanjutnya guru diminta untuk membuat refleksi dari beberapa pertanyaan yang diberikan terkait dengan kompetensi sosial dan emosial, sehubungan dengan apa yang telah dialami, dan bagaimana menyikapi segala bentuk kesulitan yang ditemui, serta bagaimana harapan diri di masa depan dan bagaimana harapan bagi murid-murid dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di lingkungan sekolah.

  • Eksplorasi Konsep

Dalam eksplorasi konsep kegiatan diawali dengan melakukan refleksi hubungan kompetensi sosial dan emosional dengan peran diri sebagai pendidik dan dengan pembelajaran murid. Sebagaimana yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Beberapa pengetahuan baru yang dibelajarkan melalui eksplorasi konsep di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pembelajaran tentang teori Kecerdasan Emosi Daniel Goleman, yang dikembangkan dalam bentuk CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) pada tahun 1995 sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional, yang bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah. Pembelajaran Sosial dan Emosional di kelas dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, sekaligus dapat memberikan pondasi yang kuat bagi murid agar bisa sukses di berbagai bidang kehidupan di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) yang optimal.
  • Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan mampu menerapkan pegetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Selanjutnya Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) CASEL memiliki  kerangka kompetensi yang terdiri dari a) kesadaran diri, b) manajemen diri, c) kesadaran sosial d) keterampilan berelasi, e) pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
  • Prinsip Kesadaran Penuh (mindfulness), merupakan sebuah praktik yang dapat membantu dalam menyikapi, memproses, dan merespon permasalahan yang dihadapi untuk fokus pada situasi saat ini. Dalam arti tidak membiarkan fokus pada kekhawatiran akan masa yang akan datang ataupun penyesalan akan masa kemarin yang telah lama berlalu. Sebagaimana yang diungkapkan bahwa kesadaran penuh itu dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memperhatikan secara sengaja atau sadar pada kondisi saat sekarang, dan dilandari rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan (dalam Hawkins, 2017, hal.15).
  • Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional di Kelas dan di Sekolah. Implementasi ini bisa dilakukan secara eksplisit di kelas sampai dengan membangun kemitraan dengan keluarga dan komunitas dalam mengupayakan proses kolaboratif dan berkelanjutan. Penerapan dilakukan dengan memperhatikan indikator kelas, sekolah, keluarga dan komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran sosial dan emosional selain melibatkan lingkup kelas dan sekolah, juga melibatkan keluarga dan komunitas.

Dari beberapa pengetahuan tersebut, saya kemudian menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang disediakan, khususnya pertanyaan yang berhubungan dengan, "sebelumnya saya berpikir, dan ternyata, serta ide pembelajaran baru atau menarik apa yang akan saya terapkan, untuk 5 kompetensi sosial dan emosional.  

  • Ruang Kolaborasi

Ruang kolaborasi sesi diskusi dilakukan secara virtual pada tanggal   28 Februari 2023. yang dipandu oleh Bapak Ismiyanto, M.Pd, selaku Fasilitator CGP Angkatan 7 Kota Jambi. Dalam kegiatan ini setiap kelompok diberi tugas untuk membuat strategi penerapan pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan di sekolah. Tugas tersebut kemudian dipresentasikan dalam ruang kolaborasi kedua pada tanggal 1 Maret 2023, untuk mendapatkan berbagai masukan dan saran dalam penerapan PSE baik di kelas maupun di sekolah.

Selesai kegiatan diskusi, kelompok kami melanjutkan diskusi untuk melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan masukan dari rekan CGP yang lain yang telah diberikan. Setelah direvisi tugas tersebut kemudian diunggah ke laman tugas pada ruang kolaborasi di LMS.

  • Demonstrasi Kontektual

Kegiatan demonstrasi kontekstual kali ini kami selaku CGP diminta merancang sebuah RPP yang menerapkan pembelajaran sosial dan emosional. RPP tersebut diuanggah ke laman diskusi demonstrasi kontekstual, agar bisa dibaca oleh rekan CGP lainnya, untuk mendapatkan tanggapan ataupun komentar tentang kelemahan dan kekuatan dari RPP yang telah disusun.

  • Elaborasi Pemahaman/Koneksi Antar Materi

Elaborasi pemahaman dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 07 Maret 2023, yang dipandu oleh Bapak Ismail, selaku Instruktur. Beliau memberi tambahan pemahaman seputar PSE dengan berbagai contoh penerapan, membuat saya semakin memahami bagaimana cara menerapkan PSE dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas dan di sekolah.      

2. Feeling (Perasaan)

Setelah mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional, saya semakin memahami bagaimana melakukan pendekatan kepada murid dan bagaimana menanamkan pembelajaran sosial dan emosional yang tepat dengan berbagai cara yang menarik.

Dari awal materi sampai pada kegiatan elaborasi pemahaman, saya merasa mendapatkan pembelajaran yang sangat bermanfaat dan merubah paradigma dalam mengajar. Pemahaman akan materi pembelajaran sosial dan emosional merupakan peristiwa penting bagi saya, yang dapat saya jadikan sebagai refleksi diri dan melakukan introspeksi atas semua hal yang selama ini telah saya lakukan dalam proses pembelajaran.  Selanjutnya saya mulai merancang pembelajaran yang terintegrasi dengan pembelajaran sosial dan emosional yang akan saya lakukan dalam proses pembelajaran di kelas berikutnya, dan juga di lingkungan sekolah, baik bersama dengan murid, ataupun dengan rekan-rekan sejawat.

3. Finding (Pembelajaran)

Modul 2.2 memberikan banyak pembelajaran baru bagi saya, untuk terus melakukan  pembenahan dalam pembelajaran kepada murid di sekolah, khususnya dalam penerapan pembelajaran sosial dan emosional dalam rangka mewujudkan murid yang memiliki kematangan diri, dan menjadi pribadi yang siap, yang mampu mengelola dirinya sendiri untuk menghadapi berbagai tantangan, berbagai masalah dan keadaan yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

4. Future (Masa Depan)

Dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional, membuat saya terpacu untuk terus melakukan perubahan ke arah perbaikan cara membelajarkan murid, dengan seluruh pembaharuan yang saya pelajari. Untuk itu saya telah merancang tindakan aksi nyata penerapan pembelajaran sosial dan emosional yang didasari oleh keinginan untuk melakukan perubahan praktik pembelajaran di kelas khususnya dan di lingkungan sekolah secara umum. Harapan saya dengan penerapan pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan di lingkungan sekolah, dapat mewujudkan murid yang memiliki pribadi mandiri dan menjadi murid yang memiliki profil pelajar Pancasila.

Salam Guru Penggerak!

Fithri Suffi, S.Pd., M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun