Kali ini, saya akan prefer untuk berbagi pengalaman saya ketika saya hampir tertipu dengan surat panggilan palsu yang mengatasnamakan PT. Freeport Indonesia.
Kejadiannya bermula ketika saya menemukan pesan whatsapp di sebuah grup alumni soal loker di PT. Freeport Indonesia. Sebaran pesan loker itu melampirkan langsung alamat website, lengkapnya, http://www.recruitmentptfi.com/p/syarat-ketentuan-pria-atau-wanita-usia.html?m=1.
Kira-kira setelah dibuka website nya, penampilan halaman web nya seperti gambar di atas,
Tampak asli, dan saya sama sekali terkecoh dengan laman tersebut. Tanpa pikir panjang saya langsung mengupload berkas ke laman pengisian aplikasi. Saya sempat berpikir kok persyaratannya bisa semudah ini? Namun saya masih menganggap hal tersebut sebagai keberuntungan, alih-alih sebagai sebuah kejanggalan.
Alhasil saya mengonfirmasi kesediaan saya mengikuti tes dengan mengirim sms ke nomor yang tertera. Namun woaaah! Dasar polos! Maklum, saya emang baru pertama kali dapet model modus kayak begini. Saya kaget minta ampun pas katanya tes nya bakalan di Jayapura, Papua. Omegat, asik! Jalan-jalan! Tapi bentar… Suruh bayar sendiri dulu di awal nanti diganti, di keterangan tertulis begitu. What? Seriously? Sementara berangkatnya kemungkinan lusa, gue bisa dapet duit segepok tiba-tiba darimana coba?
Akhirnya saya putuskan telepon nomor yang tertera buat konfirmasi kehadiran untuk tes, tapi ternyata dia sama sekali tidak bisa dihubungi, dia cuma bisa terima sms aja, itu pun gak dibalas-balas! Oke, saya pikir, masih ada satu nomor lagi, nomor penanggung jawab perjalanan (yang sebenarnya menurut saya gak begitu nyambung telepon ke situ langsung kalau tidak tanya ke pihak kantor pusat nya terlebih dulu), hanya saja, yes! Nomornya langsung diangkat, dan tanpa banyak bicara, dia jelaskan panjang lebar soal prosedur perjalanannya. Dia bilang seluruh tiket dan lain-lain akan dipesankan, mba nya tinggal transfer aja uangnya.
Ups… Saya belum punya uang. Aduh… Gimana atuh? Gagal ini mah mau jalan-jalan teh, hahaha. Tapi saya tak kehabisan ide, saya coba pinjam uang ke beberapa orang yang jumlahnya sekitar 6 juta rupiah katanya. Tapi dasar nasib, seharian saya hubungi orang, hasilnya gak ada yang bisa pinjami. Wkwkwk. Saya lemes… apakah saya harus kehilangan kesempatan berharga ini? Oh… tidak juga… ternyata penolakan dari semua orang itu justru berbuah keselamatan untuk saya. Ada yang menganjurkan saya untuk telepon langsung ke kantor pusat nya di Jakarta, untuk memastikan informasi surat itu absah atau tidak. Ok, saya telepon lah nomor kantor pusat yang saya dapat melalui pencarian di Google. Tapi, toteeeet! Please deh, sekarang kan hari libur ya? Hari sabtu… Nya tutup atuh pastinyah! Aha! Ting! Barulah saya ngeh, bukankah aneh? Saya buka lagi surat yang saya dapat dan saya perhatikan dengan seksama. Disitulah saya menemukan beberapa kejanggalan.