Mohon tunggu...
Fithri Dzakiyyah
Fithri Dzakiyyah Mohon Tunggu... -

Fithri Dzakiyyah Hafizah, aktif dalam beberapa gerakan perdamaian, di antaranya sebagai trainer resmi Peace Generation Indonesia, sekretaris di sebuah organisasi kepemudaan Indonesia, Youth Studies Institute, dan sekretaris di sebuah organisasi Islam, Gerakan Islam Cinta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Awas Terjebak Surat Interview Mengatasnamakan PT. Freeport Indonesia

14 Desember 2016   13:35 Diperbarui: 14 Desember 2016   14:08 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini, saya akan prefer untuk berbagi pengalaman saya ketika saya hampir tertipu dengan surat panggilan palsu yang mengatasnamakan PT. Freeport Indonesia.

Kejadiannya bermula ketika saya menemukan pesan whatsapp di sebuah grup alumni soal loker di PT. Freeport Indonesia. Sebaran pesan loker itu melampirkan langsung alamat website, lengkapnya, http://www.recruitmentptfi.com/p/syarat-ketentuan-pria-atau-wanita-usia.html?m=1.

Kira-kira setelah dibuka website nya, penampilan halaman web nya seperti gambar di atas,

Tampak asli, dan saya sama sekali terkecoh dengan laman tersebut. Tanpa pikir panjang saya langsung mengupload berkas ke laman pengisian aplikasi. Saya sempat berpikir kok persyaratannya bisa semudah ini? Namun saya masih menganggap hal tersebut sebagai keberuntungan, alih-alih sebagai sebuah kejanggalan.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Keesokan harinya saya sedang menikmati liburan. Namun tiba-tiba saya kaget bukan main ketika mendapati sms yang berisi pesan berikut ini,

Dok.pribadi
Dok.pribadi
juga ketika saya cek email ternyata memang ada suratnya,

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Bagaimana perasaan saya? Terkejut sekaligus senang tentunya. Begitu pula kawan saya yang ikut membacanya, dia ikut senang tak percaya. Jika penasaran dengan suratnya, kira-kira bentuknya seperti berikut ini,

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Di sana nama saya tertulis dengan sempurna yang padahal ejaannya cukup sulit dan bahkan pihak kampus saya pun sering salah mengetiknya.  Kesempurnaan penulisan tersebut membuat saya yakin bahwa penamaan ini benar-benar sesuai berkas yang saya submit melalui website kemarin. Tapi kok bisa? Kalau diingat-ingat kan saya baru kirim kemarin ya? Masa langsung dicek dan dibuatkan surat panggilan di hari libur ini? Sempet mikir sih…. Tapi rasa euphoria saya terlalu dominan sehingga saya kurang jeli.

Alhasil saya mengonfirmasi kesediaan saya mengikuti tes dengan mengirim sms ke nomor yang tertera. Namun woaaah! Dasar polos! Maklum, saya emang baru pertama kali dapet model modus kayak begini. Saya kaget minta ampun pas katanya tes nya bakalan di Jayapura, Papua. Omegat, asik! Jalan-jalan! Tapi bentar… Suruh bayar sendiri dulu di awal nanti diganti, di keterangan tertulis begitu. What? Seriously? Sementara berangkatnya kemungkinan lusa, gue bisa dapet duit segepok tiba-tiba darimana coba?

Akhirnya saya putuskan telepon nomor yang tertera buat konfirmasi kehadiran untuk tes, tapi ternyata dia sama sekali tidak bisa dihubungi, dia cuma bisa terima sms aja, itu pun gak dibalas-balas! Oke, saya pikir, masih ada satu nomor lagi, nomor penanggung jawab perjalanan (yang sebenarnya menurut saya gak begitu nyambung telepon ke situ langsung kalau tidak tanya ke pihak kantor pusat nya terlebih dulu), hanya saja, yes! Nomornya langsung diangkat, dan tanpa banyak bicara, dia jelaskan panjang lebar soal prosedur perjalanannya. Dia bilang seluruh tiket dan lain-lain akan dipesankan, mba nya tinggal transfer aja uangnya.

Ups… Saya belum punya uang. Aduh… Gimana atuh? Gagal ini mah mau jalan-jalan teh, hahaha. Tapi saya tak kehabisan ide, saya coba pinjam uang ke beberapa orang yang jumlahnya sekitar 6 juta rupiah katanya. Tapi dasar nasib, seharian saya hubungi orang, hasilnya gak ada yang bisa pinjami. Wkwkwk. Saya lemes… apakah saya harus kehilangan kesempatan berharga ini? Oh… tidak juga… ternyata penolakan dari semua orang itu justru berbuah keselamatan untuk saya. Ada yang menganjurkan saya untuk telepon langsung ke kantor pusat nya di Jakarta, untuk memastikan informasi surat itu absah atau tidak. Ok, saya telepon lah nomor kantor pusat yang saya dapat melalui pencarian di Google. Tapi, toteeeet! Please deh, sekarang kan hari libur ya? Hari sabtu… Nya tutup atuh pastinyah! Aha! Ting! Barulah saya ngeh, bukankah aneh? Saya buka lagi surat yang saya dapat dan saya perhatikan dengan seksama. Disitulah saya menemukan beberapa kejanggalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun