"iya kan....?, ini mengingatkan ku pada putri kecil kita waktu itu juga sama kesulitan dengan hal ini," kata ibu Kallila membuat kami tertawa.Â
"sudahlah....., itu sudah berlalu ibu...., aku malu...", pipi Kallila memerah saking malunya.
 "kau sungguh lucu Kallila....," Zhou tertawa "oh iya.....Zhou, ceritakan tentang negaramu..., aku ingin mendengarkan langsung" Kallila mengalihkan pembicaraan.
 "kami juga ingin mendengarkannya...., kami hanya mendengar dari cerita Kallila waktu itu," ibu Kallila kelihatannya masih penasaran dengan negara asal ku.Â
"mmm...., negara ku Indonesia, ibukotanya Jakarta..., dan aku berasal dari Jawa Timur, banyak makanan tradisional salah satunya adalah rujak," Zhou menjelaskan kepada mereka.Â
"rujak...?, apakah yang pernah kamu jelaskan waktu itu di chat?, aku lupa bertanya apakah seperti salad?, kan ada sayurannya? Kallila menyerbu Zhou dengan pertanyaannya, saking penasaran.
 "kalau menurutku tidak sama..., karena berbeda dari cara mengolahnya...," Zhou menjawab rasa penasaran Kallila.Â
 Makan malam pun berakhir, Zhou dipersilahkan ke kamarnya lagi untuk beristirahat.Â
"selamat malam Zhou..., selamat beristirahat...., besok aku akan mengajakmu ke tempat yang menakjubkan di Shanghai", kata Kallila dengan wajah yang sumringah.
 "selamat malam Kallila, bibi, dan paman...., aku tak sabar untuk hari esok" jawab Zhou, dan bergegas menuju kamar.Â
  Keesokan paginya, Kalila mengajak Zou menjelajahi Shanghai. Mereka mengunjungi berbagai tempat menarik, seperti Bund, Shanghai Tower, dan Yu Garden. Zou sangat kagum dengan keindahan dan keunikannya. Saat hari mulai gelap, mereka kembali ke rumah Kalila dengan kenangan indah dari petualangan hari itu.