Mohon tunggu...
Fita Ardhia Adesti
Fita Ardhia Adesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pembangunan Nasional dan Regional

29 Oktober 2022   22:26 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:45 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6. Sistem pemantauan dan pengawasan yang terus menerus;

7. Transparansi dan dapat diterima oleh masyarakat.

               Namun secara lebih rinci faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi tiga indikator yaitu keberhasilan indikator moneter, indikator nonmoneter, dan indikator campuran.

A. Indikator Moneter

1. Pendapatan Perkapita

Indiaktor perkapita merupakan indikator paling sering digunakan dalam mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa pendapatan perkapita bukan merupakan indikator yang paling baik untuk mengukur kesejahteraan ekonomi. 

Karena pembangunan ekonomi tidak hanya meningkatkan pendapatan riil saja, tetapi juga harus diikuti oleh perubahan perilaku masyarakat yang dapat menghambat kemajuan ekonomi. Meskipun demikian pendapatan perkapita masih digunakan sebagai tolak ukur karena pendakatan pendapatan perkapita ini relatif mudah dipahami dan masih relevan.

2. Kelemahan Umum Pendekatan Perkapita

Kelemahan ini terjadi karena mengabaikan perbedaan anatar karakteristik anatar negara, misalnya struktur penduduk, distribusi pendapatan masyarakat, kondisi sosial-budaya, dan perbedaan nilai tukar (kurs) satu mata uang terhadap mata uang yang lain. Selain tingkat pendapatan, distribusi pendapatan merupakan faktor yang penting dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. 

Faktor ini sering kali kurang mendapat perhatian dalam perhitungan tingkat pendapatan per kapita, karena asumsi pokok yang digunakan dalam konsep pendapatan per kapita adalah one dollar, one man, yang artinya setiap orang memiliki proporsi yang sama atas pembentukan pendapatan per kapita.

B. Indikator Non-Moneter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun