1. Indikator Sosial
     Berdasarkan temuan Beckerman dalam International Comparisons of Real Incomes (1966) mengelompokkan beberapa studi dan membandingkan tingkat kesejahteraan suatu negara dalam tiga kelompok yaitu :
(1) kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan di beberapa negara dengan memperbaiki metode yang digunakan dalam perhitungan pendapatan konvensional.
(2) kelompok yang membuat penyesuaian dalam perhitungan pendapatan nasional dengan mempertimbangkan adanya perbedaan tingkat harga di setiap negara.
(3) kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan setiap negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter (nonmonetary indicators), seperti jumlah kendaraan bermotor, tingkat elektrivikasi, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang bersekolah, dan sebagainya.
2. Indeks Kualitas Hidup
Terdapat tiga indikator utama yang menjadi tolak ukur pada indeks ini yaitu tingkat harapan hidup pada usia satu tahun, tingkat kematian bayi, dan tingkat melek huruf. Menurut Morris (1979) menyatakan bahwa negara dengan tingkat pendapatan yang rendah maka memiliki indeks kualitas hidup yang rendah pula. Hak ini menujukkan bahwa indeks kualitas hidup sangat mempengaruhi pembangunan daerah tersebut.
C. Indikator Campuran
1. Indikator Susenas Inti
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkenalkan suatu indikator yang dapat mengukur tingkat kesejahteraan disebut Indikator Susenas Inti (Core Susenas). Aspek-aspek yang meliputi indikator ini adalah :
a. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.