Mohon tunggu...
Fita Ardhia Adesti
Fita Ardhia Adesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pembangunan Nasional dan Regional

29 Oktober 2022   22:26 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:45 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Indikator Sosial

         Berdasarkan temuan Beckerman dalam International Comparisons of Real Incomes (1966) mengelompokkan beberapa studi dan membandingkan tingkat kesejahteraan suatu negara dalam tiga kelompok yaitu :

(1) kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan di beberapa negara dengan memperbaiki metode yang digunakan dalam perhitungan pendapatan konvensional.

(2) kelompok yang membuat penyesuaian dalam perhitungan pendapatan nasional dengan mempertimbangkan adanya perbedaan tingkat harga di setiap negara.

(3) kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan setiap negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter (nonmonetary indicators), seperti jumlah kendaraan bermotor, tingkat elektrivikasi, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang bersekolah, dan sebagainya.

2. Indeks Kualitas Hidup

Terdapat tiga indikator utama yang menjadi tolak ukur pada indeks ini yaitu tingkat harapan hidup pada usia satu tahun, tingkat kematian bayi, dan tingkat melek huruf. Menurut Morris (1979) menyatakan bahwa negara dengan tingkat pendapatan yang rendah maka memiliki indeks kualitas hidup yang rendah pula. Hak ini menujukkan bahwa indeks kualitas hidup sangat mempengaruhi pembangunan daerah tersebut.

C. Indikator Campuran

1. Indikator Susenas Inti

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkenalkan suatu indikator yang dapat mengukur tingkat kesejahteraan disebut Indikator Susenas Inti (Core Susenas). Aspek-aspek yang meliputi indikator ini adalah :

a. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun