Kota ini tidak begitu banyak dikenal, saya sendiri hanya mengenal kota ini sebagai kota kelahiran Presiden SBY dan juga pernah seorang penyanyi dangdut  jadi calon wakil bupati disana pada 2010 lalu.
Kota Pacitan, sebuah kota di selatan jawa bagian timur yang dijuluki kota 1001 goa, dan salah satunya yang paling terkenal adalah Goa Gong.
Tidak ada ketertarikan sama sekali saat teman-teman sekantor mengusulkan untuk liburan kesana. Saya sempat bertanya, ada apa di pacitan? apa yang menarik di pacitan? Goa? jauh-jauh kesana cuma mau masuk Goa? Pantai? saya rasa saya belum menemukan pantai yang lebih bagus daripada pantai-pantai di Bali.
Namun akhirnya, saya dan 5 orang teman lain menyepakati bahwa liburan kali ini akan diisi dengan jalan-jalan ke pacitan.
Sedikir ironis, karena perjalanan ini bertepatan dengan hari pemilu legislatif waktu itu, otomatis semua yang ikut pada perjalanan ini sudah rela Golput. Bukan maksud hati sengaja golput, namun posisi kami yang harus mengais rezeki diperantauan (baca : tugas di luar kota) menjadi pulang ke jakarta hanya untuk menghadiri pemilu untuk satu hari terasa memberatkan, dan inilah keputusannya
[caption id="attachment_305942" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"][/caption]
Tanggal 8 April, lepas magrib kami berangkat dari surabaya menuju pacitan, dengan kecepatan sedang dan beberapa kali istirahat, kami tiba di pacita pukul 2 pagi, 8 Jam.. Woow
Kami menginap di Hotel Srikandi, satu-satunya hotel pacitan yang bisa dipesan dari Agoda.
Seperti yang saya dengar, Pacitan hanya sebuah kota kecil dan sepi dan bisa dibilang terpencil, akses yang sulit dan juga jauh mungkin jadi penyebab kota ini sulit berkembang.
[caption id="attachment_305943" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
Pagi hari setelah sarapan kami check-out dan memulai perjalanan mengelilingi pacitan. Pertama kami menuju pantai Teleng Ria atau teluk pacitan, tidak ada yang istimewa dari pantai ini, kotor.. hanya itu..
[caption id="attachment_305944" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
Dengan sedikit kecewa kami beranjak dari teleng ria, menuju pantai srau. Jalan menuju srau begitu sulit, terjal, sempit dan berbatu. Pantai ini jauh lebih baik dari yang kami bayangkan, bersih dan belum terjamah..
[caption id="attachment_305945" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
Tidak berlama-lama di srau, kami melanjutkan perjalan, maksud hati hendak ke Watu karung, namun kondisi medan yang kurang baik mengurungkan niat kami kesana. Kami pun merubah haluan menuju goa Gong.
Subhanallah, goa gong menurut saya lebih baik dari Batu caves di malaysia, disini kami terkagum-kagum..
[caption id="attachment_305946" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
Puas dengan keindahan goa Gong, kami melanjutkan perjalanan ke tujuan yang terakhir yaitu pantai Klayar. Dua jempol untuk pantai klayar, belum pernah saya melihat pantai sebagus ini. Menurut warga setempat, semenjak kedatangan keluarga pak SBY kesini pantai ini jadi semakin ramai.
Oh jadi disini photo yang pernah di upload bu Anie..
[caption id="attachment_305947" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
Dari klayar kami langsung pulang dan sepanjang perjalanan terus bercerita tentang indahnya pacitan. Wisata Pacitan adalah salah satu potensi wisata masa depan yang belum terjamah dan wajib dilestarikan. Potensi wisata di pacitan dapat diibaratkan sebagai sebuah cadangan alam yang belum digali, dan siap diambil kapan saja jika dibutuhkan.
Jika sudah dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai, serta kesadaran penduduk yang peduli dengan potensi wisata ini, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun kedepan Pacitan akan jadi sebuah kawasan wisata maju yang diminati wisatawan mancanegara seperti Bali dan Lombok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H