Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan bermanfaat untuk menunjang produktivitasnya dalam bekerja demi kemajuan perusahaan. Pemberian asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja sebagai cara untuk melindungi pekerja dari sakit fisik akibat pekerjaannya. Perlindungan pekerja dengan penggunaan alat pelindung diri untuk mencegah berbagai risiko penyakit akibat kecelakaan kerja. Perlindungan karyawan yang dipayungi oleh perusahaan dapat membantu mengurangi rasa cemas dan ketidakpastian kehidupan karyawan.Â
Setelah pembahasan analisis kajian ergonomi di atas, maka kita dapat mengetahui darimana permasalahan yang berisiko pada gangguan kesehatan fisik dan mental karyawan. Sebagai karyawan, Anda perlu mengetahui bahwa apakah keluhan yang saat ini Anda alami terkait dengan salah satu atau beberapa faktor di atas.Â
Untuk mencapai kesejahteraan dan kesehatan fisik dan mental selama menjadi karyawan, perlu untuk membiasakan hidup sehat. Bagaimana caranya?Â
Berikut kiat menjadi karyawan sehat fisik dan mental
1. Jaga pola makan
Pilihlah makanan real food seperti tahu, tempe, ikan, ayam, telur, dan sayur-sayuran. Perbanyak asupan protein hewani dan vitamin dari sayuran dan kacang-kacangan. Hindari makanan ultra process seperti nuget, sosis, ham, makanan kaleng, dan aneka snack kemasan. Selama bekerja hindari minum latte, minuman kaleng, minuman manis, dan cemilan seperti donat, gorengan, biskuit, kerupuk, dan ciki. Jauhi juga junk food dan minuman bersoda berkarbonasi yang mengandung gula tinggi. Selama bekerja tentu kita mudah tergoda untuk menikmati cemilan dan minuman manis. Justru hal ini dapat berisiko diabetes, kolesterol, hipertensi, dan sejumlah penyakit kardio metabolik. Banyak karyawan mengalami fenomena perut buncit (gemuk sentral) dan overweight hingga obesitas. Jaga asupan nutrisi makanan dengan kalori seimbang sesuai kebutuhan dari perhitungan berat badan. Sarapan pagi dengan telur rebus/singkong rebus/ubi rebus, makan siang dengan nasi dan lauk pauk, dan makan terakhir sebelum jam 7 malam. Selingi dengan cemilan buah segar dan atau kacang-kacangan yang bisa Anda konsumsi pada pukul 10 pagi dan 3 sore. Jaga asupan air putih sebanyak 2 liter sehari untuk menghindari dehidrasi dan menjaga kesehatan ginjal.Â
2. Jaga postur tubuh saat bekerja
Selama bekerja di depan komputer, perhatikan posisi tubuh dan atur stasiun kerja yang sesuai dengan postur tubuh Anda. Letak komputer harus sesuai dengan tinggi postur pada posisi duduk dan posisi keyboard dan sudut meja tidak menekan pergelangan tangan dan siku. Gunakan kursi yang memiliki sandaran punggung dan ketinggian kursi dapat di-adjustable, untuk menyesuaikan antara tinggi meja dan komputer serta kaki harus menapak di lantai, jika kaki menggantung, gunakan box untuk menataki kaki. Lipatan lutut belakang tidak boleh menekan kursi. Punggung harus menyenderi punggung kursi, bila dudukan kursi terlalu panjang daripada ukuran panjang paha Anda, maka gunakan bantal pada area pinggang bawah, jika kursi terlalu besar sebaiknya minta diganti. Selama bekerja, usahakan untuk melakukan peregangan otot leher, punggung, lengan, bokong, dan kaki untuk mengurangi kompresi otot, sendi, dan ligament selama duduk. Selain itu, bergeraklah setelah 2 jam atau 3 jam bekerja dengan berdiri atau berjalan mengambil air mineral atau mengantarkan laporan ke ruangan lain. Lakukan beberapa hal ini untuk menghindari cidera postur saat bekerja dan memelihara kesehatan jantung paru.Â
3. Hindari penekanan dan kompresi otot dan sendi
Biasanya saat bekerja dengan posisi berulang dan statis pada posisi duduk, berisiko tinggi terhadap kompresi dan tekanan pada struktur dan jaringan lunak pada tubuh. Penggunaan keyboard komputer menyumbang penyakit carpal tunnel syndrome, tendinitis otot bahu, dan tennis elbow. Untuk menghindari penekanan dan kompresi serta gerakan berulang, lakukan pengaturan stasiun kerja dengan menyesuaikan meja, kursi, dan komputer yang sesuai dengan ukuran tubuh Anda. Lutut belakang tidak boleh menekan sudut kursi, beri jarak 3 jari untuk menghindari penekanan otot dan saraf pada belakang lutut. Hindari pula kaki berjinjit saat duduk, dimana kaki yang berjinjit dapat menyebabkan kontraksi otot betis dan paha yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kompresi pada tendon dekat tumit dan kompresi pada sendi lutut yang berisiko pembebanan pada tulang rawan sendi tempurung lutut.