Tiga hal di atas paling umum penyebab dari kecemasan itu sendiri. Kecemasan akan hal yang tidak pasti membuat kita sulit mengendalikan pikiran. Menerima diri merupakan cara terbaik untuk memanipulasi kecemasan. Menerima diri menjadikan kita paham dan sadar, bahwa kapasitas kemampuan kita berada pada batas tertentu. Kita dapat memilih untuk mengendalikan pikiran dengan fokus pada apa yang menjadi tugas kita setiap hari dan membiarkan apa yang bukan urusan kita seperti tidak ikut memikirkan urusan orang lain dan omongan orang lain.Â
Kecemasan mudah membuat kita mengeluh, marah, tidak sabar, sangat emosian, berbicara kasar, menganggap segalanya remeh/tidak berguna, dan sebagainya. Karena perubahan sikap kita yang seperti inilah membuat keadaan sekitar kita lebih toxic. Kita merasa segala sesuatu berjalan tidak sesuai ekspektasi. Sikap tidak sabar membuat kita semakin memburuk. Akhirnya segala dumelan hidup ini menambah beban pikiran. Kita terjerembab dalam pikiran sendiri.Â
Pikiran buruk terus menguasai diri kita sehingga kita mudah menjadi layu. Apa pun akan sulit berjalan dengan lancar. Kesehatan memburuk dengan bermunculannya penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga kanker. Penyakit kronis ini dapat menyebabkan kematian. Semua penyakit ini biasanya diawali dari rasa cemas berlebih.
Maka dari itu, kuasai diri dengan melepaskan beban pikiran dari hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Manipulasi kecemasan dengan latihan pernapasan, berolahraga, membaca buku, dan mengajak teman atau keluarga berlibur. Setelah itu, buang segala pikiran yang tidak perlu akan keadaan hidup kita. Entah apa pun yang berpeluang membuat kita menjadi tukang omel, mudah iri, sering kesal, dan sebagainya.
Menyeimbangkan diri dan pikiran mampu mengarahkan kita kepada kehidupan yang lebih baik. Kita jauh lebih tenang dan berkontribusi penuh melalui peran kita dalam pekerjaan, keluarga, masyarakat, dan negara.Â
***
Penutup
Jika kita mampu mencintai diri dalam batas yang baik, maka kita dapat lebih bahagia dalam menjalani kehidupan. Selain itu, pikiran yang sehat mampu menarik segala hal yang baik dari alam semesta ini kepada kita. Aura kita menjadi lebih terbuka. Kita pun merasa rejeki lebih mengalir, hubungan dengan sesama lebih baik, dan masa depan yang lebih baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H