Kebahagiaan hanya dapat dibentuk dalam diri kita. Kita yang menghargai dan mencintai diri kita dengan baik dan tidak berlebihan adalah cara untuk bahagia. Ketika kita dapat mencintai diri kita dengan lebih baik, dimana kita berusaha meraih impian, mempelajari keterampilan baru, melakukan hobi yang produktif, memperhatikan penampilan, makan makanan yang sehat, rutin berolahraga, dan memiliki pertemanan yang baik, maka inilah bentuk dari kebahagiaan itu sendiri. Kita dapat menjadi diri sendiri, percaya diri, bersemangat, optimis, dan pikiran lebih tenang.
Saat diri kita merasa jauh lebih baik, mental sehat, dan bahagia, maka aura baik kita akan mempengaruhi kehidupan kita. Pekerjaan lebih baik, hubungan dengan orang lain lebih baik, dan segala hal menjadi lebih baik. Inilah yang membuktikan bahwa diri kita layak mendapatkan orang yang lebih tepat.
Kembali lagi pada pengertian cinta. Cinta yang tulus tidak akan menyakiti. Seseorang yang tulus mencintai pasangannya tidak akan mampu untuk menyakiti pikiran dan perasaan pasangannya. Justru ia sangat dewasa dalam memperlakukan pasangannya. Ia tidak akan membuat pasangannya khawatir, tidak akan membuatnya bersedih, tidak akan membuatkan bingung, tidak melecehkannya, dan tidak membebaninya. Seorang yang mencintai rela berkorban dan berusaha untuk pasangannya. Demikian pula kedua individu yang saling tulus mencintai.
Banyak tokoh masyarakat kita yang mencerminkan hubungan cinta yang tulus seperti kisah Pak Habibie dan Ibu Ainun, Pak SBY dan Ibu Ani, dan sebagainya. Mereka merupakan gambaran bahwa hubungan cinta itu sederhana, saling mengerti, saling memahami, dan saling mengasihi.
Bila Anda mengalami banyak kesedihan dan kehilang diri Anda dalam sebuah hubungan, itu artinya Anda telah mencintai orang yang salah. Sebaiknya, bila hubungan itu masih sebatas pacaran, segera akhiri, hal ini akan jauh lebih baik dan dapat membuat Anda lebih bahagia. Anda pun dapat kembali menjadi diri sendiri, menemukan diri Anda yang hilang, dan Anda sangat berharga. Jangan terlalu berharap dia akan membahagiakan Anda. Jangan pula terlalu fokus melihat kebaikan dia.Â
Sekali lagi perlu kita ingat bahwa, sikap baik seseorang itu sulit diukur. Setiap sikap baik hanyalah sikap baik, hal ini tidak menjamin bahwa kebaikan yang diberikan adalah wujud dari rasa cinta. Maka dari itu, perhatikan hubungan itu secara keseluruhan, bila Anda lebih banyak tenggelam dalam kekhawatiran dan kebingungan sampai sulit berkonsentrasi, penurunan semangat, dan sulit tidur, akhiri saja hubungan itu. Anda pun tidak perlu menunggu dia untuk mengakhiri hubungan. Bila dia terus mendiamkan Anda, sebaiknya Anda segera menghapus dan block kontaknya untuk mencegah ia kembali kepada Anda. Anda dapat segera pergi, melangkah keluar, kemasi smua barang-barang yang dia berikan, dan block semua sosial medianya.Â
Move on atau melangkah maju adalah bentuk kesungguhan untuk keluar dari hubungan yang toxic. Carilah bantuan profesional untuk menghadapi diri Anda sendiri. Move on membutuhkan waktu, tidak dapat berlangsung cepat, dan Anda pun perlu memproses semua yang terjadi. Anda dapat menuangkan segala kegelisahan Anda setiap hari di buku diari, membuat list kegiatan baru, mencoba menemukan teman yang dapat mendengarkan keluh kesah Anda, pergi traveling/berlibur, mengikuti kursus keterampilan atau belajar bahasa baru, berolahraga dan bahkan Anda juga dapat mengikuti kegiatan relawan lingkungan hidup.Â
Demikianlah tulisan ini saya bagikan, bahwa setiap dari kita sangat berharga. Janganlah terlalu memaksakan diri untuk bertahan dengan seseorang yang memperlakukan Anda seenaknya. Anda adalah orang yang berharga dan Anda layak mendapatkan seseorang yang dapat mencintai Anda dengan tulus.Â