Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Tanda Bahwa Pasangan Anda Seorang Manipulatif

24 Oktober 2024   08:40 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https:/ www.unsplash.com

Komunikasi merupakan obat terbaik dalam semua hubungan antar manusia. Komunikasi dapat membuka diri satu sama lain. Komunikasi yang buruk seperti mendiamkan pasangan, berkata tidak sopan dan berkata kasar yang merendahkan, dapat merusak mental pasangan. 

Komunikasi yang sangat buruk lebih banyak mencederai hubungan. Sikap mendiamkan pasangan bukan lagi tindakan yang pantas dilakukan oleh seorang pria atau wanita dewasa. Sikap mendiamkan hanyalah bentuk emosi kekanak-kanakan yang buruk. Apalagi bila sikap mendiamkan ini sangat rutin dilakukan oleh pasangan, maka sudah pasti dia adalah orang manipulatif. 

Perilaku silent treatment banyak dilakukan oleh pria terhadap wanita sebagai bentuk hukuman mental. Sebagai wanita kita akan mempertanyakan apa yang salah dari diri kita sehingga pasangan mendiamkan kita. Pesan yang dikirimkan kepadanya hanya dijawab dengan satu kata atau satu kalimat singkat, ia tidak menanyakan keadaan kita, dan ia juga terlihat tidak peduli. Pada saat itu pikiran kita menjadi cemas dan gelisah, bahkan membuat kita sulit tidur karena terlalu dalam memikirkan pasangan yang mendiamkan kita. 

Anehnya suatu ketika si pria kembali bersikap baik dan manis seolah tidak terjadi apa-apa. Perilakunya ini berulang dan sulit diprediksi. Dari sini, kita dapat menyadari bahwa kehancuran mental kita diakibatkan oleh sikap pria yang manipulatif. Seringkali ini menjadi salah satu tanda bahwa si manipulatif berhasil membuat kita bergantung secara mental kepadanya. Di saat si pria bersikap baik dan manis, kita akan merasa bahagia dan inilah yang membuat kita terlalu melekatkan emosi kepadanya. 

Perasaan seperti dicintai dan sikap baik orang ini membuat buruknya perilaku dia seolah tertutupi begitu saja. Baiklah, cinta yang tulus itu menerima kelemahan dan kelebihan pasangan, tetapi bukan berarti menerima keburukan pasangan. Perilaku seseorang yang buruk terhadap pasangannya menunjukkan dengan jelas bahwa orang tersebut sangat manipulatif.

Terlepas dari penyimpangan karakter manusia seperti NPD (narsistic personality disorders), sikap manipulatif tidak harus selalu terlihat seperti karakter NPD pada umumnya. Pada karakter NPD terlihat jelas bahwa ia impulsif, mendominasi, mengekang, meminta perhatian, memeras, dan sebagainya. Sikap manipulatif dari orang yang tidak terlihat seperti NPD dapat dijelaskan dari pengaruhnya terhadap diri kita. 

Orang yang manipulatif biasanya merupakan orang yang insecure, memiliki trauma masa lalu akan suatu hubungan, menganggap pasangan harus lebih banyak memperhatikan dia, dan bersikap tidak dewasa. Orang manipulatif seringkali membuat pasangannya bingung dan cemas. Sikapnya ini dikarenakan ia belum selesai dengan dirinya sendiri, ia merasa apa yang dilakukannya adalah hal yang wajar dan tepat. Apalagi ia merasa mampu mengendalikan pasangannya. Maka ia pun dapat memberikan hukuman mental pada pasangannya itu. 

Sumber gambar: https:/www.unsplash.com
Sumber gambar: https:/www.unsplash.com

Bila dalam hubungan itu membuat Anda merasa kecewa, bersedih, murung, cemas, gelisah, stres, sulit tidur, insecure, dan ragu, maka Anda telah dimanipulasi oleh pasangan Anda. Hubungan itu telah merubah diri Anda sepenuhnya, dimana Anda sulit berkonsentrasi, kehilangan semangat dalam beraktivitas, dan tidak percaya diri. Setiap hari di pikiran Anda hanya ada dia dan dia. 

Pikiran Anda juga terlalu banyak diisi dengan pandangan yang buruk mengenai hubungan Anda dengan dia. Anda juga kehilangan kendali untuk bersikap, sehingga Anda merendahkan diri untuk menanyai dia terus-menerus dan Anda berusaha untuk mengembalikan hubungan atau bahkan Anda meminta maaf padanya. Padahal Anda tidak melakukan kesalahan. Inilah yang terjadi pada diri Anda, bahwa Anda telah dimanipulasi.

Sikap baik seseorang tidak dapat dijadikan patokan untuk membuat Anda bahagia. Perasaan dicintai dan mencintai bukanlah tujuan untuk bahagia. Kita seringkali salah mengartikan hubungan cinta yang diikat dengan komitmen bersama akan membahagiakan satu sama lain. Kebahagiaan tidak dapat bergantung pada pasangan. Kebahagiaan juga tidak dapat bergantung kepada perbuatan baik dan mendapatkan perhatian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun