Skoliosis terbentuk tidak hanya karena penyimpangan kurva tulang belakang pada bidang frontal, tetapi juga disertai dengan rotasi panggul yang berubah pada posisi memutar ke depan, ke belakang, bergeser ke kanan atau ke kiri, ketinggian panggul yang berbeda antara kiri dan kanan, dan atau panggul berputar berlawanan arah yang dapat dilihat dari posisi transversal (pivot) dari atas kepala.Â
Penyimpangan skoliosis ini disebut dengan kelainan kurva tulang belakang pada bidang 3 dimensi.Â
Pada hasil x'ray juga dapat melihat gambaran skoliosis yang termasuk skoliosis struktural (bawaan lahir/ genetik) atau skoliosis fungsional (akibat kebiasaan tubuh bersikap). skoliosis struktural dimana tulang belakang secara strukturnya mengalami perubahan bentuk ke arah skoliosis tipe C atau S disertai dengan tulang-tulang yang tampak kaku dan menyempit antar ruasnya dari pemindaian X'ray.Â
Skoliosis struktural sulit untuk diperbaiki sedangkan skoliosis fungsional masih dapat dikoreksi dengan bantuan terapi latihan. Selain itu derajat kelengkungan skoliosis lebih dari 30 derajat sulit untuk dikoreksi dengan terapi latihan, bila diberikan terapi latihan akan membutuhkan waktu yang lama untuk dikoreksi.Â
Demikian pula pada skoliosis struktural, bila dikoreksi dengan bantuan terapi latihan membutuhkan waktu yang lama, biasanya juga dapat dibantu dengan korset yang dirancang khusus.Â
Terapi latihan yang dapat membantu memperbaiki derajat keparahan skoliosis yaitu terapi metode schroth. Terapi ini dirancang khusus dengan pendekatan normal postur tubuh melalui edukasi postural dan dibantu oleh otot pernapasan. Edukasi postural diterapkan dengan mengaktifkan otot-otot inti tubuh (core muscle) yang membantu stabilisasi tulang belakang. Pada sudut skoliosis yang menyempit dilakukan peregangan dan sudut yang mengalami pemanjangan akan dilakukan penguatan otot.Â
Posisi panggul dikoreksi ke arah normal dengan memanipulasi bidang 3 dimensi yang dibalik dengan mengaktifkan otot inti (core). Latihan schroth menggunakan alat bantu tongkat, wall bar, swiss ball, dan yoga block. Latihan ini hanya dapat diberikan oleh instruktur schroth seperti fisioterapis yang berlisensi.Â
Penyimpangan tulang belakang midback sering terjadi disertai dengan penyimpangan kurva leher dan posisi kepala. Penyimpangan kurva yang paling banyak yaitu hiper khyposis atau bungkuk. Kurva leher ikut menyimpang ke arah penurunan kecekungan kurva ke arah hipolordosis atau flat neck (leher lurus). Penyimpangan ini terbentuk karena faktor kebiasaan duduk membungkuk, kepala menunduk saat mengetik atau memainkan gadget, dan gelang bahu memutar ke depan. Penyimpangan ini dikenal dengan upper crossed syndrome.Â
Sindroma ini banyak dialami oleh pekerja kantor dengan jam kerja nine to five atau delapan/ sembilan jam kerja dengan kebiasaan duduk statis dalam posisi membungkuk dan kepala menunduk ke depan. Sindroma ini akan menyebabkan ketegangan pada otot-otot postural seperti pada otot bahu, upper back, leher, dan penyempitan otot dada depan serta penekanan pada paru-paru.Â