Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tidak Mempunyai Uang, Hidup Menumpang, dan Menganggur

21 September 2024   16:09 Diperbarui: 22 September 2024   17:27 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https:/www.unsplash.com

Maka istri yang gerah melihat suami hanya menganggur dapat memicu pertengkaran bila ia terus menyuruh suami mencari pekerjaan. Padahal, suami sedang mengusahakannya, mungkin saja istri tidak melihat usahanya, tapi mungkin saja suami menutupi bagaimana cara ia berusaha mencari pekerjaan. Maka dari itu, sebagai istri selalu dukung suami dalam kondisi apapun. 

Namun, jika suami memiliki penyimpangan karakter dimana ia ringan tangan dan sulit mengendalikan emosi, perlu untuk melakukan rekonsiliasi atas hal tersebut. Bila perlakuannya sudah sangat parah, dimana kekerasan tersebut sudah mengancam nyawa, maka segera laporkan kepada pihak yang berwajib.

Kekerasan dalam rumah tangga tersebut tidak dapat dibenarkan dan dalam hal ini dapat mempertaruhkan kesehatan mental seluruh anggota keluarga di dalamnya. 

Namun, seorang suami yang memang sangat malas berusaha dan hanya mengandalkan istri, alangkah baiknya memang rumah tangga tersebut tidak diteruskan untuk kebaikan bersama. Mengapa demikian? Orang yang sangat malas dan tidak memiliki motivasi berjuang dalam hidup tentu menjadi beban keluarga. 

Selain harus memaksakan diri untuk terus memakluminya, berarti kita tidak mencintai diri kita sendiri. Dimana kita terus mempertahankan dia yang memang sulit untuk bertanggung jawab dalam keluarga. Rumah tangga tersebut tidak memiliki hubungan yang saling mendukung dan bertumbuh bersama. Seluruh hal dibebankan kepada sang istri, hal ini sangat tidak dibenarkan. 

Demikian pula saudara, anak kita yang sudah dewasa, dan orang terdekat kita yang setiap hari hanya bermalas-malasan di rumah, menumpang, tidak punya uang, dan menganggur, alangkah baiknya diberikan pengertian untuk keluar dari rasa malas dan berusaha untuk mandiri.

Bila sulit diwujudkan, maka berikan punishment dengan membiarkannya untuk bertahan sendiri di rumah tersebut atau mengeluarkannya dari rumah tanpa memberikan akses apapun, biarkan orang tersebut untuk berupaya menghidupi dirinya dan menjadi mandiri. 

Setiap manusia diberikan anugerah untuk mempertahankan hidup dan berusaha melindungi diri dari ancaman. Jika situasinya ia tidak terus-terusan mendapatkan dukungan finansial, maka ia pun akan mencari cara untuk keluar dari keadaannya. Tidak mungkin ia membiarkan dirinya kelaparan dan kehausan. 

Namun, bila di antara orang-orang seperti ini malah melakukan tindakan kriminal  kecil untuk bertahan hidup, seperti mencuri uang, itu artinya red flags untuk hal yang lebih besar. Maka segera lakukan tindakan hukum untuk membuat orang tersebut jera. Sudah banyak di luar sana pemalas yang menjadi pencuri dan perampok demi kemudahan hidup. 

Orang-orang dewasa muda yang juga seharian hanya pergi nongkrong dengan orang muda lainnya yang menganggur, dimana mereka merokok, minum alkohol, dan berjudi, mereka merupakan kumpulan orang malas yang sudah menjadi benalu dalam hidup masyarakat. Rasa malas memang banyak mengakar dalam diri seseorang, bila tidak mendapatkan tindakan tegas dari orang di sekelilingnya, maka ia akan merasa di atas angin.

Realita yang banyak kita temui dalam kehidupan. Orang malas dan tidak punya uang pada akhirnya akan hidup dalam kemiskinan. Biasanya mereka akan meminta belas kasihan dari saudara dan masyarakat. Kemiskinan yang dialami merupakan buah dari perilakunya di masa lalu dan masa sekarang. Perlu menjadi cambukan bagi kita semua, bahwa jika kita malas, kita akan berakhir dengan masa depan yang suram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun