Boyolali (31/01/2024)-Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Fisinda Nanda Utama, dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Undip melakukan profiling dan pemetaan kondisi fisik dan non-fisik Desa Jaten, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Pemetaan merupakan proses atau teknik untuk merepresentasikan informasi atau data dalam bentuk visual yang lebih mudah dipahami. Pemetaan dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti geografi, ilmu pengetahuan, data statistik, dan lain sebagainya. Tujuan dari pemetaan sendiri adalah untuk menyajikan informasi secara visual agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap pola, hubungan, atau distribusi dari data yang sedang dipelajari. Contoh pemetaan termasuk peta geografis, grafik batang, grafik pie, dan peta panas (heat map).
Informasi yang disajikan dalam profiling kondisi fisik Desa Jaten terdiri atas informasi terkait persebaran sarana dan prasarana di Desa Jaten, yang meliputi sarana pendidikan, peribadatan, pemerintahan serta jaringan jalan yang dibuat dalam bentuk peta dan deskripsi. Proses pemetaan diawali dengan proses survei primer (observasi) yang dilakukan secara langsung dengan bantuan aplikasi Avenza yang diinstal dalam smartphone. Setelah data didapatkan melalui survei, kemudian dilakukan pengolahan data dengan bantuan software QGIS (Quantum Geographic Information System) yang dapat diinstal dalam berbagai platform, seperti Windows, Mac OS X, Linux, dan BSD. Setelah data diolah, data kemudian masuk ke dalam proses layout. Pada tahap ini, peta dilengkapi dengan berbagai atribut peta, seperti judul, logo Universitas Diponegoro dan Kabupaten Boyolali, legenda, skala, arah mata angin, inset, sumber serta nama pembuat peta. Tujuan dari atribut peta tersebut adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami peta.
Tahap akhir dari pemetaan tersebut adalah analisis peta yang direpresentasikan dalam bentuk deskripsi. Peta dan deskripsi yang dihasilkan kemudian diunggah ke dalam website Desa Jaten yang telah dibuat oleh salah satu mahasiswa Teknik Komputer, Universitas Diponegoro. Selain profiling kondisi fisik Desa Jaten, dilakukan pula profiling terkait kondisi non-fisik Desa Jaten. Pada profiling ini, keluaran yang dihasilkan berupa gambar, grafik, tabel beserta deskripsinya. Informasi terkait kondisi non-fisik tersebut terdiri atas kependudukan, ekonomi serta sosial-budaya. Proses profiling diawali dengan proses pengambilan data baik primer (observasi dan wawancara) maupun sekunder (telaah dokumen). Peta, gambar, tabel, grafik dan deskripsi yang dihasilkan kemudian diunggah ke dalam website Desa Jaten yang telah dibuat oleh salah satu mahasiswa Teknik Komputer, Universitas Diponegoro dan diserahkan kepada Desa Jaten melalui Kepala Desa Jaten, Ibu Titik Winarni.
Berdasarkan hasil profiling dan pemetaan, Desa Jaten memiliki 1 sarana pemerintahan (Kantor Desa Jaten yang tergabung dengan Balai Desa Jaten), 4 sarana pendidikan (TK Pertiwi Jaten, SD Negeri 1 Jaten, MI Islamiyah Jaten dan SMA Negeri 1 Klego), 8 sarana peribadatan (7 masjid dan 1 gereja) serta jaringan jalan. Jaringan jalan di Desa Jaten terdiri atas jalan lokal primer dan jalan lingkungan. Terdapat pula jalan setapak dan jalan lain di sekitar kawasan pertanian. Berdasarkan hasil observasi lapangan, jaringan jalan di Desa Jaten memiliki kondisi yang bervariasi. Secara keseluruhan, jalan-jalan yang ada sudah terbuat dari aspal dan memiliki lebar 1,9 meter sampai 4 meter. Khusus pada jalan lokal, jalan terbagi atas 2 lajur dan 2 arah.
Desa Jaten hingga saat ini dihuni oleh 1220 jiwa penduduk laki-laki dan 1185 jiwa penduduk perempuan dan memiliki lahan dengan dominasi pertanian. Desa Jaten memiliki kondisi sosial yang baik. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa kegiatan rutin mingguan seperti pengajian dan masak-masak untuk Jum’at berkah. Terdapat pula beberapa organisasi yang didalamnya melibatkan masyarakat Desa Jaten, yaitu Kelompok Tani, Karang Taruna, Kelompok Usaha Ibu-Ibu (Kube Lestari), Kelompok Pengajian, BPD, KPMD dan Pamsimas. Salah satu organisasi atau komunitas yang merepresentasikan kebudayaan Desa Jaten yaitu keberadaan Sanggar Tari Sekar Budaya.
Penulis : Fisinda Nanda Utama