Kesenjangan sosial adalah sebuah perbedaan atau ketimpangan yang terjadi di dalam kehidupan Masyarakat mencakup sumber daya, kesempatan, kekuasaan, dan kualitas hidup antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Ketimpangan ini dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan status sosial.
Adanya kesenjangan sosial dapat berdampak dengan terciptanya ketidakadilan di masyarakat, di mana sebagian kelompok mendapatkan keuntungan yang lebih besar sementara kelompok lain tertinggal hal ini dapat menimbulkan konflik sosial. Â
Mengapa Kesenjangan sosial dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial?  karena akan terciptanya rasa ketidaksetaraan yang terjadi di dalam masyarakat menimbulkan  ketegangan, ketidakpuasan, dan rasa ketidakadilan. Ketika suatu kelompok tertentu merasakan bahwa mereka tidak mendapat akses yang setara terhadap sumber daya, kesempatan, atau perlakuan yang adil. Itu akan menimbulkan perasaan frustrasi dan marah akan muncul.
Kesenjangan sosial, baik dalam hal ekonomi, pendidikan, atau status sosial, sering kali menciptakan jurang pemisah yang cukup besar antara kelompok kaya dan miskin, mayoritas dan minoritas, atau kelompok yang memiliki kekuasaan dan yang tidak memiliki kekuasaan.
Konflik sosial sendiri ialah suatu keadaan ketegangan atau pertentangan yang terjadi antara individu, kelompok, atau lebih dalam masyarakat yang diakibatkan oleh adanya perbedaan kepentingan, nilai, norma, tujuan, atau sumber daya. Konflik sosial dapat muncul apabila salah satu pihak merasa bahwa haknya terancam atau tidak dipenuhi, sementara pihak lain mempertahankan kepentingannya.
Dari terciptanya kesenjangan sosial dapat berdampak terhadap kehidupan masyarakat sebagai berikut:
Â
1.) Ketidakadilan Ekonomi:
Kesenjangan sosial sering kali berhubungan dengan perbedaan pendapatan dan kekayaan yang sangat besar antara kelompok kaya dan miskin. Dengan adanya fakta ini dapat menciptakan ketidakadilan ekonomi, dimana harta yang besar hanya dimiliki oleh segelintir orang namun disisi lain banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.
2.) Meningkatnya Kemiskinan dan Marginalisasi:
Kelompok yang terpinggirkan atau memiliki sumber daya terbatas cenderung terjebak dalam kondisi kemiskinan yang berkelanjutan. Mereka sering kali tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan dasar seperti pendidikan, perawatan kesehatan, atau pekerjaan yang layak.
3.) Peningkatan Ketegangan Sosial dan Konflik:
Kesenjangan sosial dapat memperburuk polarisasi antar kelompok dalam masyarakat. Ketika kelompok yang lebih kaya dan lebih berkuasa merasa semakin terpisah dari kelompok yang lebih miskin atau terpinggirkan, ketegangan antar kelompok akan meningkat.
4.) Gangguan pada Stabilitas Sosial dan Politik:
Kesenjangan sosial yang besar dapat merusak stabilitas politik dan sosial. Ketika sebagian besar penduduk merasa terpinggirkan atau tidak mendapatkan perlakuan yang adil, mereka mungkin kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan sistem sosial yang ada.
5.) Kesehatan Mental dan Fisik yang Menurun:
Kesenjangan sosial dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan mental dan fisik individu. Individu yang hidup dalam kemiskinan atau terpinggirkan sering kali mengalami tingkat stres yang lebih tinggi akibat ketidakpastian ekonomi dan sosial. Mereka mungkin juga memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, yang menyebabkan mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan fisik dan mental.
Namun tetap saja disetiap permasalahan sosial akan ada cara untuk menyelesaikannya, berikut ini cara mengatasi adanya kesenjangan sosial:
1. Peningkatan Akses Pendidikan
Pendidikan adalah kunci untuk mengurangi kesenjangan sosial. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama kelompok miskin dan terpinggirkan, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas.
2. Pemberdayaan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja
Menyediakan lapangan kerja yang layak dan mendorong kewirausahaan di kalangan kelompok marginal adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial. Program-program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan, akses ke modal usaha, dan peningkatan sektor-sektor ekonomi yang menguntungkan masyarakat miskin, akan membantu mengurangi kesenjangan pendapatan.
3. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan
Kesenjangan sosial seringkali menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap layanan kesehatan. Untuk mengatasinya, pemerintah harus meningkatkan akses kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil dan miskin.
4. Kebijakan Redistribusi Kekayaan
Untuk mengurangi kesenjangan sosial, kebijakan redistribusi kekayaan bisa diterapkan. Ini mencakup pajak yang progresif, di mana orang yang lebih kaya membayar pajak lebih tinggi, dan hasilnya digunakan untuk mendanai program-program sosial yang bermanfaat bagi kelompok miskin. Â
5. Reformasi Kebijakan dan Hukum
Reformasi dalam kebijakan dan hukum sangat penting untuk mengurangi diskriminasi dan kesenjangan sosial. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari status sosial, ras, agama, atau jenis kelamin, mendapat perlakuan yang adil dan setara di hadapan hukum. Peraturan yang melarang diskriminasi dalam pekerjaan, pendidikan, dan layanan publik perlu ditegakkan secara ketat.
Setiap permasalahan pasti akan ada solusinya begitupun terhadap permasalahan tentang kesenjangan sosial, dalam upaya mengurangi kesenjangan sosial memerlukan pendekatan yang berkesinambungan. Solusi yang diterapkan harus melibatkan berbagai aspek kehidupan, seperti dari pendidikan, ekonomi, hukum, hingga pemerintahan, serta memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan komitmen bersama dan kebijakan yang inklusif, kesenjangan sosial dapat dikurangi, menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H