Mereka rajin menemui kelompok-kelompok mahasiswa di kampus sehingga tak heran kalau anggota awal Darul Arqam di Indonesia itu kebanyakan mahasiswa ,Â
namun pada 1994 Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa Darul Arqam ini sebagai ajaran sesat di antara kesesatannya itu adalah pendiri mengkultuskan dirinya bahkan mengaku bertemu dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan bawa-bawa nama Rasulullah ke dalam ramalan ramalan tentang dirinya dan masa depan Darul Arqam.Â
Pemimpin ini juga mengklaim dirinya sebagai seseorang yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Imam Mahdi ada banyak lagi kesesatan-kesesatan Darul Arqam.
Ada begitu banyak Muslim dan organisasi Islam di Indonesia, tumbuh besar. Aliran Islam juga erat kaitannya dengan keberadaan agama serta organisasi Islam.Â
Sejak Indonesia merdeka, kita bisa menciptakan berbagai aliran dan agama , bermacam macam agama  muncul dari tanah seperti jamur di musim semi.Â
Hal ini menunjukkan bahwa mereka muak dengan agama yang ada, dia kehilangan kepercayaannya pada agama negara dan pada agama formal sehingga mereka menciptakan sistem kepercayaan yang terlihat seperti doktrin agama atau ajaran agama baru.Â
Munculnya aliran-aliran keagamaan tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal disebabkan oleh interpretasi yang berbeda ajaran agama , Penekanan pengalaman agama secara ekslusif yang hanya mengakui paham mereka saja yang benar, sedangkan paham lainnya dianggap ajaran sesat.
 Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh pemikiran dari luar seperti pemikiran yang dianggap liberal atau literal dalam memahami teksteks agama serta faktor politik.Â
Dalam realitasnya perbedaan tersebut telah menimbulkan berbagai aliran dan paham keagamaan. Di beberapa daerah aliran yang berkembang ada yang dapat ditoleransi dan ada juga yang tidak. Sehingga aliran ini disebut aliran sesat.
Sejumlah ulama melihat bahwa muncul dan berkembangnya aliran keagamaan disebabkan oleh ketidaktahuan para penganutnya terhadap ajaran Islam dan berbagai aspeknya. Majelis ulama indonesia  dianggap cukup respontif dan lebih aspiratif dalam memenuhi aspirasi terhadap dinamika permasalahan sosial agama, termasuk sikapnya terhadap aliran-aliran keagamaan yang menyimpang.