Empati adalah kemampuan yang dimiliki semua orang untuk memahami, merasakan, serta berbagi perasaan dengan orang lain. Dalam melakukan komunikasi, empati menjadi peran penting untuk membangun hubungan yang baik dengan seseorang, memperkuat koneksi emosional, dan menciptakan lingkungan yang saling pengertian. Empati bukan hanya sekedar merasa kasihan. Akan tetapi, ini tentang cara kita merespon, mendengar , dan melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Namun, mengembangkan empati dalam komunikasi bukan hal yang mudah, banyak tantangan yang akan memengaruhi kemampuan berempati seseorang untuk memahami sudut pandang orang lain.
Artikel ini akan membahas berbagai tantangan yang sering dihadapi seseorang dalam mengembangkan empati saat berkomunikasi, baik dalam interaksi sehari - hari, maupun dalam komunikasi digital.
1. Bias pribadi dan prasangka.
Setiap orang pasti memiliki bias dan prasangka masing - masing yang didasari dengan pengalaman, dan keyakinan orang itu sendiri. Prasangka ini sering kali menjadi hambatan untuk seseorang mengembangkan empati dalam komunikasi. Misalnya, jika seseorang memiliki prasangka buruk kepada salah satu orang, mereka mungkin tidak akan terbuka untuk memahami sudut pandang orang tersebut, karena memang dari awal mereka sudah memiliki prasangka buruk terhadap orang tersebut.
Solusi : kita dapat membangun sikap rendah hati dan terbuka terhadap perbedaan untuk membantu mengatasi prasangka masing - masing. Menyadari bahwa setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dapat mendorong rasa empati kita terhadap orang lain.
2. Ketidak mampuan membangun relasi.
Ada sebagian orang yang sulit untuk berbaur dengan orang lain, hasilnya relasi yang orang tersebut miliki akan sedikit, serta tekanan hidup yang semakin berat akan menjadi hambatan seseorang sulit mengembangkan kemampuan berempatinya. Hal ini akan menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Solusi : kita dapat membangun relasi dan mencoba untuk berinteraksi dengan orang baru sehingga, kita akan lebih sering berkomunikasi dengan orang lain dan akan mendorong kemampuan empati kita terhadap orang lain.
3. Kurangnya kesadaran diri.
Seseorang seringkali tidak menyadari bagaimana tingkah laku dan perkataannya memengaruhi perasaan orang lain. Kurangnya kesadaran diri ini dapat menghalangi berkembangnya kemampuan empati seseorang.Â
Dalam berbagai kasus, hal ini sangat sering terjadi seperti, saat kita sedang bercanda dengan teman kita, tanpa kita sadari, kita sudah menyinggung perasaannya dengan kata - kata yang kita anggap sebagai candaan.