Mohon tunggu...
Firstyarikha Habibah
Firstyarikha Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 -

Mahasiswa S2 Ilmu Pangan Sekolah Pascasarjana IPB

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seed Art: Cara Mudah Mengenalkan Benih Pangan Lokal kepada Generasi Muda

17 Oktober 2017   02:25 Diperbarui: 17 Oktober 2017   02:39 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan seed art (Dokumen Pribadi)

Seed art atau jika diIndonesiakan berarti lukisan benih adalah suatu kerajinan yang menggunakan berbagai benih untuk membentuk gambar atau lukisan nan elok. Saya berdecak kagum ketika pertama kali melihat lukisan benih yang dipamerkan pada festival Pekan Raya Nusantara (PARARA) 2017 di Lapangan Menteng tanggal 13-15 Oktober kemarin. Tak percaya ketika tahu lukisan-lukisan tersebut tersusun dari benih dan lebih tak percaya ketika tahu pembuatnya adalah santriwan-santriwati berumur belasan tahun.

Adalah Pesantren Ekologi Ath Thaariq Garut yang setahun terakhir ini mengembangkan kerajinan berbasis ekologi yang diberi nama "lukisan benih". Kerajinan ini khusus dibawa oleh Pesantren Ath Thaariq ke PARARA 2017. Bahkan pada hari kedua PARARA, pengunjung diajak ikut serta membuat lukisan bersama dengan santriwan satriwati. Pesantren Ath Thaariq mengembangkan kerajinan ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:

1. Mengalihkan perhatian santriwan satriwati dari hp

2. Melatih fokus dan kesabaran karena dalam proses pembuatan lukisan, benih harus ditempel satu persatu

3. Mengenalkan benih-benih lokal kepada generasi muda secara menyenangkan sekaligus sebagai upaya mempertahankan pangan lokal Indonesia

Pesantren  "ekologi" Ath Thaariq

Pesantren Ekologi Ath Thaariq, dari penyematan kata "ekologi" menjadikannya berbeda dengan pesantren yang lain. Dengan tujuan menyebarkan pengetahuan pertanian berkelanjutan yang berpandangan pada penyelamatan dan kepedulian terhadap bumi, sesama dan masa depan, pesantren ini didirikan tahun 2009. 

Untuk mencapai tujuan, pesantren mengembangkan pendidikan yang  berbasis agro ekologi yaitu pendidikan yang mengenalkan kepada lingkungan sekitar pada pentingnya menanam tanpa merusak ekosistem, merawat, memanen, dan memasarkan dengan harga yang adil bahkan melakukan penelitian dan menjadi inventor, sehingga kelak siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang berpandangan pada penyelamatan dan kepedulian pada manusia, bumi dan masa depan.

Dari ekologi menjadi seed art

Santriwan-santriwati pesantren ekologi merupakan siswa-siswi sekolah umum dari jenjang SMP hingga perguruan tinggi yang juga mengaji dan belajar di pesantren. Namun, ketika hari sabtu dan minggu tiba serta hari libur nasional, mereka tak segan untuk turun langsung bertani dan berternak. 

Para santri diajarkan mengolah pertanian ataupun perkebunan dengan menggunakan pollinated organic seed (pembenihan benih), yakni mengembangkan benih lokal. Kemudian santri pun dibekali pemahaman tentang membuat pupuk kompos sendiri yang terbuat dari bahan organik dan limbah ternak.

Dari pengembangan benih lokal ini, para santri kemudian mengembangkannya menjadi lukisan benih yang bernilai jual tinggi. Mereka tertantang mencari berbagai benih warna-warni dari pangan lokal dan berusaha mengembangkannya sendiri. Disitulah pelajaran kemandirian juga didapatkan oleh mereka. Biji-bijian yang digunakan sangat banyak ragamnya, antara lain kacang merah, kacang hijau, kacang koro pedang, kapulaga, berbagai macam kacang kedelai, berbagai macam beras, biji cabe dan biji kangkung. Benih ini sebagian besar merupakan hasil panen pesantren ekologi Ath Thaariq sendiri.

Beberapa benih yang digunakan dalam seed art (Dokumen Pribadi)
Beberapa benih yang digunakan dalam seed art (Dokumen Pribadi)
Berikut langkah-langkah membuat lukisan benih:

1.Siapkan bahan dan alat yang diperlukan:

-Tripleks

-Lem kayu

-Pensil

-Tusuk sate

-Berbagai jenis benih

-Kuas

2. Menggambar lukisan yang diinginkan pada tripleks

3. Mengolesi tripleks dengan lem pada bagian yang akan ditempel benih

4. Menyusun benih sesuai pola yang telah digambar

5. Mengeringkan lukisan

Dari membuat lukisan benih atau seed art generasi muda menjadi mengenal benih pangan lokal Indonesia dan diharapkan bisa menanam untuk mengembangkan dan melestarikannya.

Proses pembuatan seed art (Dokumen Pribadi)
Proses pembuatan seed art (Dokumen Pribadi)
Tentang PARARA

Festival PARARA merupakan agenda dua tahunan yang digagas oleh Konsorsium PARARA. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada 2015 untuk mempromosikan dan menampilkan produk-produk kewirausahaan dari berbagai komunitas dan masyarakat adat. Produk-produk tersebut merupakan hasil upaya komunitas untuk mendukung kehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya dengan memperhatikan keseimbangan antara alam dan manusia, dan berasal dari kearifan lokal dan budaya komunitas tersebut.

PARARA 2017

Pada PARARA 2017 ditampilkan berbagai macam produk kerajinan dan kreatif dari berbagai komunitas masyarakat adat. Selain itu, juga dipromosikan pangan lokal Indonesia seperti sagu, sorgum dan pangan lainnya yang dapat mendukung kedaulatan pangan Indonesia.

PARARA 2017 juga menghadirkan sesi seminar dan coaching klinik yang mengangkat topik-topik menarik seputar kewirausahaan, management keuangan, industri kreatif dan workshop craft. Bagi pencinta kopi dan dunia barista, ada sesi cupping dan kompetisi aeropress. Untuk anak-anak, ada kegiatan mendongeng yang diisi oleh PM Toh, pertunjukan kesenian tradisional, pagelaran busana yang melibatkan perancang individu dan dari sekolah mode Esmod dan Lasalle. Sementara sesi entertainment dimeriahkan oleh Jamaica Cafe, AriReda, Sandrayati Fay, The Kaborang dan Oscar Lolang.

Festival PARARA 2017 telah selesai, tapi semoga kecintaan kita pada berbagai produk lokal Indonesia tak  pernah selesai. Sampai jumpa pada festival PARARA 2019.

Salah satu pengrajin sedang menenun kain doyo khas Kutai, Kalimantan Timur (Dokumen Pribadi)
Salah satu pengrajin sedang menenun kain doyo khas Kutai, Kalimantan Timur (Dokumen Pribadi)
Fashion Show PARARA 2017 (Dokumen Pribadi)
Fashion Show PARARA 2017 (Dokumen Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun