Mohon tunggu...
Lia Agustina
Lia Agustina Mohon Tunggu... pegawai negeri -

bukan manusia sempurna....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia, Sang Selir Hati...

11 Mei 2010   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tanggapan ibu dan bapak gimana, Dek?"

"Mereka berdua setujunya sama Reza, Kak. Kata mereka dia lebih jelas, lebih serius ke akunya. Sedangkan Andra, belum juga memperlihatkan keseriusannya... padahal menurutku, mungkin saja Andra minder karena belum punya apa-apa yang bisa dibanggakan.... Bahkan dia pun rela melepas aku bila aku menemukan pria yang lebih baik darinya.... "

"Hmmmm..."  (Asli....! Aku bingung mo ngomong apa? SPEECHLESS.....)

"Tapiiiii aku lelah, kak, menggantung perasaan seperti ini. Aku masih sayang ke Andra dan masih mau menunggunya meski tanpa kepastian, tapi di sisi lain ada seseorang yang begitu gigih memperjuang cintanya padaku meski harus menunggu bertahun-tahun lamanya... Aku gak tau harus memilih yang mana, kak....," ucap Widya dengan suara parau, seperti ada isak tangis yang tertahan di dadanya.

Aku berpikir sejenak. Permasalahan ini memang tak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena pasti akan ada hati yang semakin sakit dan terluka. Namun bila memang luka itu harus datang, akan lebih baik langsung tergambarkan, dari pada terus-menerus memendam luka, lama-kelamaan malah semakin membusuk dan sangat menyakiti. Aku sendiri tak tahu, siapakah nanti yang akan benar-benar terluka? Andra, Sang Pangeran Hati ataukah Reza, Sang Selir Hati.....? Hahahaha.... pantes gak istilahnya? Kalo gak pantes ya dipantes-pantesin aja yaaaaaaaaa.........  ^_^v

"Pilihlah dengan hati nuranimu...," sahutku tiba-tiba. Setelah kucerna lagi...kok kata-kataku barusan mirip iklan-iklan kampanye pemilu yak? hahahaha.... it's oke... daripada bengong! "Gak akan ada yang tau dirinya akan berjodoh dengan siapa. Tapi... bantulah dengan shalat istikharah... dan pesan kakak.... mungkin kamu harus mulai belajar untuk membuka hati, Dek. Hati memang gak bisa dibohongi, tapi kamu masih muda, masih bebas, masih bisa memilih siapapun pendamping hidupmu. Kamu sudah liat dan ngerasain gimana gigihnya perjuangan Reza. Ada baiknya kamu mencoba memberikannya sedikit kesempatan...."

"Tapi gimana kalo selama perjalanan untuk mengenalnya, aku belum bisa juga mencintainya.... apa nanti dia gak kecewa..?"

Dengan gaya sok ahli banget, aku segera menimpali, "Katakanlah...., katakan saja sejujurnya dari awal kalau kamu akan belajar untuk mencintainya, tapi kalau ternyata cinta itu gak juga datang, Reza harus berjiwa besar untuk menerimanya.....  Biar jadi pe-er bagi dia, gimana caranya agar dia bisa membuatmu jatuh hati padanya..... tapi jangan pake dukun lho... itu gak fair namanya....hehehehe"

"Hahahahaha...kakaaaaak.... makasiiiii ya untuk sarannya.... aku sekarang udah lebih legaa.... paling nggak, beban pikiranku udah sedikit berkurang..... Tengkyuuu kakakku sayaaaang.... mmmuah!" serunya sambil mengakhiri pembicaraan di ponsel itu.

Aaaaah, senangnya bisa sedikit membantu adikku mencari solusi dari permasalahannya. Tapi sekarang permasalahanku.... si Bos sudah berdiri di depan mejaku bersiap-siap menanyakan hasil pekerjaanku..... Hadeeeeeeuuuuh....mampyus akyuuuuuu!!!!!!....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun