Mohon tunggu...
Lia Agustina
Lia Agustina Mohon Tunggu... pegawai negeri -

bukan manusia sempurna....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia, Sang Selir Hati...

11 Mei 2010   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_138019" align="alignleft" width="185" caption="                   C.I.N.T.A.                            (ilustrasi : mynicespace.com) "][/caption]

CINTA ... Cerita Indah Nian Tiada Akhir....

Begitulah cinta.... yang selalu bikin bingung.... tapi juga bikin kangen....

Kemarin siang, Widya, sepupuku, tiba-tiba saja menelepon.

"Kak... lagi sibuk gak di kantor?" tanyanya gelisah "...aku pengen curhat niiiii..."

Kebetulan kerjaanku memang lagi dikejar deadline, tapi ya sudahlah.... demi adikku tersayang, aku bisa meluangkan waktu sejenak, apalagi sudah lama aku gak ngobrol dengan si cantik satu ini. "Mumpung bosku lagi keluar ni kak...," imbuhnya. Widya memang bekerja di salah satu bank pemerintah. Walaupun kerjaannya rada menumpuk tapi untuk masalah yang satu ini, mungkin sudah tak mampu ia pendam-pendam lagi.

"Ada apa adekku....?"

"Kaaaak, aku binguuuung ni...," rengeknya lagi ,"... masalah Reza...."

"Lha... kenapa tho dengan Reza?"

"Reza kasih aku waktu dua hari untuk mempertimbangkan dia.... Kalo aku setuju, dia bakal langsung ketemu ama bapak dan ibu.... "

Jreeeeengggg!

"Terus udah dipertimbangkan belom?"

"Bingung kak.... aku gak tau mo jawab apa?"

Wadooooh! Aku jadi ikutan bingung dah! Mana ni leher rasanya salah urat lagi gara-gara overdosis beresin kerjaan kantor yang gak beres-beres! Tapi kalo dipikir-pikir ini 'selingan' yang menarik juga.. hehehehe...

Cerita Widya dan Reza sudah jadi topik sejak sekitar 2,5 tahun lalu. Mereka bertemu dan mulai berkenalan di pesta pernikahanku. Seperti yang kusebutkan di atas Widya adalah adik sepupuku, anak dari pamanku, sedangkan Reza merupakan adik angkat Bang Ihsan, abang iparku. Bang Ihsan-lah yang  saling mengenalkan mereka berdua dan ujung-ujungnya mereka pun dijodoh-jodohkan.

Secara fisik Widya dan Reza sangat serasi. Melihat mereka seperti melihat pasangan selebriti. Sama-sama jangkung (kayak model catwalk), sama-sama berhidung mancung dan sama-sama berparas hampir sempurna. Reza pun telah mapan dalam bisnisnya dan Widya sudah bekerja pula. Apa yang tak sesuai dari mereka? Kurasa kalo ada 10 orang yang ditanyakan, 8 orang akan menjawab 'serasi' dan  2 orang lagi menjawab 'tidak serasi', itupun karena sirik! hahahahahaha.....

Tapi permasalahannya bukan serasi atau tidak serasi.... melainkan HATI! Sebuah sumber perasaan yang tak tahu di mana letaknya? Tapi kalo terjadi sesuatu yang mampu mengaduk-aduk emosi kita, akan selalu ada yang terasa bergejolak di dada....

Si HATI inilah yang bikin Widya kelimpungan. Masalahnya si Pemilik Hati Widya bukanlah Reza, melainkan seorang cowok yang bernama Andra. Seberapa istimewakah Andra ini, hingga Widya masih tetap menyimpan rapi hatinya untuk cowok tersebut? Hanya Widya-lah yang mampu menjawab.  Widya dan Andra sudah berpacaran sejak SMA. Mungkin kalau dihitung masanya mencapai 8 tahunan, dengan irama putus-nyambung...putus-nyambung...hehehe.... kayak sinyal hape ajaaaa...

Namun hubungan Widya dan Andra sudah putus (lagi) sejak beberapa bulan yang lalu karena sebuah permasalahan. Permasalahan itu adalah karena orang tua Widya, paman dan bibiku kurang menyetujui hubungan Widya dan Andra, karena melihat belum ada sebuah keseriusan dari Andra untuk menjalin sebuah hubungan yang lebih...lebih..serius lagi dengan Widya. Andra sendiri belum juga menuntaskan kuliah S1-nya dan belum bekerja, padahal usia Widya sudah mencapai 27 akhir tahun ini. Tahu sendiri kan... hampir semua orang tua di negara ini sudah mulai resah kalau melihat anak gadisnya belum ada yang melamar di atas usia 25? ...... Takut anaknya dicap sebagai Perawan Tua.....hufffffttt...

Tetapi mungkin karena sudah cukup lama bersama-sama, Widya masih sulit melupakan Andra dan masih 'menjaga hati' selalu untuknya. Bahkan kehadiran Reza yang jatuh-bangun mengejar dan terus 'menanti sebuah jawaban' darinya belum mampu meluluhkan hati Widya. Kebetulan Widya dan Reza tinggal di kota yang berbeda, namun Reza selalu menyempatkan diri berkunjung ke rumah Widya di tengah-tengah kesibukannya dalam dunia bisnis. Dan Widya pun bukan tak tahu kalau di lingkungan Reza, selalu ada wanita-wanita cantik, namun hati Reza tak pernah berpaling dari Widya.

[caption id="attachment_138024" align="alignright" width="300" caption="Sebentuk CINTA yang entah pada siapa akan berlabuh? (ilustrasi : mynicespace.com"][/caption]

Aku pernah menasihati Widya untuk tidak terlalu memberikan harapan pada Reza bila di hatinya masih ada Andra, dan Widya pun mengikuti saranku dengan caranya sendiri. Setiap Reza datang dia selalu enggan kalau diajak makan-makan ataupun jalan-jalan. Telepon dan SMS Reza pun sering tak dijawabnya, kalau pun dijawab pasti dengan nada males-malesan. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, Widya pun telah menjelaskan pada Reza bahwa ia masih mencintai Andra. Namun Reza tetap saja gigih dan langsung datang ke rumah Widya untuk sekedar bertemu. Itu yang selalu terjadi selama 2,5 tahun ini. Aku tak tahu ilmu sabar macam apa yang dimiliki Reza untuk menghadapi sikap Widya yang memang udah cuek dari jaman oroknya... eh... dari sononya.....? Ck.ck.ck.ck.....

"Tanggapan ibu dan bapak gimana, Dek?"

"Mereka berdua setujunya sama Reza, Kak. Kata mereka dia lebih jelas, lebih serius ke akunya. Sedangkan Andra, belum juga memperlihatkan keseriusannya... padahal menurutku, mungkin saja Andra minder karena belum punya apa-apa yang bisa dibanggakan.... Bahkan dia pun rela melepas aku bila aku menemukan pria yang lebih baik darinya.... "

"Hmmmm..."  (Asli....! Aku bingung mo ngomong apa? SPEECHLESS.....)

"Tapiiiii aku lelah, kak, menggantung perasaan seperti ini. Aku masih sayang ke Andra dan masih mau menunggunya meski tanpa kepastian, tapi di sisi lain ada seseorang yang begitu gigih memperjuang cintanya padaku meski harus menunggu bertahun-tahun lamanya... Aku gak tau harus memilih yang mana, kak....," ucap Widya dengan suara parau, seperti ada isak tangis yang tertahan di dadanya.

Aku berpikir sejenak. Permasalahan ini memang tak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena pasti akan ada hati yang semakin sakit dan terluka. Namun bila memang luka itu harus datang, akan lebih baik langsung tergambarkan, dari pada terus-menerus memendam luka, lama-kelamaan malah semakin membusuk dan sangat menyakiti. Aku sendiri tak tahu, siapakah nanti yang akan benar-benar terluka? Andra, Sang Pangeran Hati ataukah Reza, Sang Selir Hati.....? Hahahaha.... pantes gak istilahnya? Kalo gak pantes ya dipantes-pantesin aja yaaaaaaaaa.........  ^_^v

"Pilihlah dengan hati nuranimu...," sahutku tiba-tiba. Setelah kucerna lagi...kok kata-kataku barusan mirip iklan-iklan kampanye pemilu yak? hahahaha.... it's oke... daripada bengong! "Gak akan ada yang tau dirinya akan berjodoh dengan siapa. Tapi... bantulah dengan shalat istikharah... dan pesan kakak.... mungkin kamu harus mulai belajar untuk membuka hati, Dek. Hati memang gak bisa dibohongi, tapi kamu masih muda, masih bebas, masih bisa memilih siapapun pendamping hidupmu. Kamu sudah liat dan ngerasain gimana gigihnya perjuangan Reza. Ada baiknya kamu mencoba memberikannya sedikit kesempatan...."

"Tapi gimana kalo selama perjalanan untuk mengenalnya, aku belum bisa juga mencintainya.... apa nanti dia gak kecewa..?"

Dengan gaya sok ahli banget, aku segera menimpali, "Katakanlah...., katakan saja sejujurnya dari awal kalau kamu akan belajar untuk mencintainya, tapi kalau ternyata cinta itu gak juga datang, Reza harus berjiwa besar untuk menerimanya.....  Biar jadi pe-er bagi dia, gimana caranya agar dia bisa membuatmu jatuh hati padanya..... tapi jangan pake dukun lho... itu gak fair namanya....hehehehe"

"Hahahahaha...kakaaaaak.... makasiiiii ya untuk sarannya.... aku sekarang udah lebih legaa.... paling nggak, beban pikiranku udah sedikit berkurang..... Tengkyuuu kakakku sayaaaang.... mmmuah!" serunya sambil mengakhiri pembicaraan di ponsel itu.

Aaaaah, senangnya bisa sedikit membantu adikku mencari solusi dari permasalahannya. Tapi sekarang permasalahanku.... si Bos sudah berdiri di depan mejaku bersiap-siap menanyakan hasil pekerjaanku..... Hadeeeeeeuuuuh....mampyus akyuuuuuu!!!!!!....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun