Dalam pembelajaran tipe jigsaw ini peserta didik dibagi secara heterogen ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang, dalam tipe jigsaw ini terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.Â
Kelompok asal adalah kelompok awal peserta didik terdiri dari beberapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang.Â
Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok peserta didik yang terdiri dari anggota kelompok asal yang ditugaskan untuk mendalami sub topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.Â
Selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok, lalu pada sesi terakhir pendidik dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan (Rusman dalam Sukarmini et al., 2016).
Tipe jigsaw ini memiliki kelebihan yang dapat memicu para peserta didik untuk berpikir lebih kritis dan para peserta didik juga dipaksa untuk berdiskusi dengan kata lain peserta didik akan membangun interaksi dengan teman sekelompoknya. Lalu peserta didik juga akan terbiasa membuat kata-kata yang tepat agar materi akan tersampaikan dengan baik.Â
Namun selain kelebihan diatas, tipe jigsaw ini juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu membutuhkan waktu yang banyak, karena diskusi yang dilakukan tidak mungkin dilakukan dengan waktu yang singkat.Â
Walaupun tipe ini mendorong para peserta didik untuk berdiskusi, tetapi nantinya peserta didik yang aktif akan lebih mendominasi diskusi tersebut dibandingkan dengan peserta didik yang pasif.
Dilihat dari pemaparan diatas, model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang yaitu model pembelajaran kooperatif dan salah satunya tipe jigsaw dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.Â
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2017) hasilnya bahwa peserta didik dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terlibat aktif secara langsung untuk mencari informasi tentang materi yang diberikan bersama anggota kelompoknya dibandingkan menggunakan model pembelajaran konvensional tipe diskusi mahasiswa dengan teman yang berada disebelahnya. Hal tersebut sangat sesuai dengan dinamika zaman sekarang dimana diperlukannya soft skill untuk menunjang pencapaian cita-cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H