Awas saja akan ku kutuk kak Ja nanti.Â
Dasar pengantin baru, berpisah sebentar pun sulit. Apa salahnya datang ke bandara untuk mengantarku?
"Fir! Tunggu disana! Berhenti disana! "
Suara yang ku dengar sontak menolehkan leherku kebelakang. Lelaki itu, siapa yang menyuruhnya datang?!Â
"Kau.... Susah dicari... "
Dia datang dengan napasnya yang tersenggal, rambutnya yang sudah terlalu berantakan, dengan wajahnya yang tetap muncul dengan tampang ceria menyebalkan.Â
"Apa yang kau lakukan? Aku tak menyuruhmu datang! "
Dengan mudahnya ia mengurai senyum, lantas mengeluarkan sesuatu dari tas kertas yang dibawanya dan memasangnya di lingkar leherku.Â
Syal?Â
Kusut sudah wajahku kala ia memasangnya
"Kau tau Jepang dingin? Dan aku yakin kau tak akan sempat membeli barang tidak berharga ini disini, iyakan?"