Dalam beberapa tahun terakhir, diet rendah karbohidrat telah menjadi salah satu metode penurunan berat badan yang paling populer di dunia.Â
Dari selebriti hingga atlet profesional, banyak yang mengklaim bahwa diet ini membantu mereka mencapai berat badan ideal dan meningkatkan energi.Â
Namun, apakah diet rendah karbohidrat benar-benar cocok untuk semua orang? Artikel ini akan menggali lebih dalam, berdasarkan penelitian ilmiah terkini.
Diet rendah karbohidrat mengacu pada pola makan yang membatasi asupan karbohidrat, seperti roti, pasta, dan nasi, dan menggantinya dengan makanan tinggi protein dan lemak sehat.Â
Jenis diet ini meliputi variasi seperti diet keto, Atkins, dan diet rendah indeks glikemik.
Menurut penelitian dari Journal of Nutrition tahun 2022, diet rendah karbohidrat dapat membantu menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan diet rendah lemak.Â
Hal ini disebabkan oleh efeknya dalam meningkatkan metabolisme lemak tubuh dan menekan rasa lapar.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat efektif untuk:
Orang dengan Diabetes Tipe 2: Studi dari American Diabetes Association tahun 2021 menemukan bahwa diet rendah karbohidrat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Penderita Sindrom Metabolik: Diet ini dapat menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol LDL, menurut laporan dari The Lancet tahun 2023.
Individu dengan Obesitas: Sebuah uji klinis di Eropa pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa peserta yang menjalani diet rendah karbohidrat kehilangan rata-rata 8 kg dalam 12 minggu.
Meskipun manfaatnya jelas, diet rendah karbohidrat tidak selalu cocok untuk semua orang.Â
Beberapa risiko yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Kekurangan Nutrisi: Membatasi karbohidrat secara ketat dapat menyebabkan rendahnya asupan serat, vitamin, dan mineral.
2. Efek Samping Awal: Beberapa orang melaporkan efek seperti sakit kepala, lelah, dan konstipasi dalam minggu-minggu pertama diet.
3. Tidak Cocok untuk Atlet Tertentu: Menurut penelitian di Journal of Sports Medicine tahun 2023, diet rendah karbohidrat dapat mengurangi performa atletik yang membutuhkan energi cepat.
Keputusan untuk mencoba diet rendah karbohidrat sebaiknya didasarkan pada kebutuhan dan kondisi kesehatan pribadi. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum memulai.
Bagi sebagian orang, diet rendah karbohidrat mungkin menjadi solusi efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan.Â
Namun, untuk orang lain, diet ini bisa menjadi tantangan yang tidak sebanding dengan manfaatnya.
Diet rendah karbohidrat menawarkan berbagai manfaat, terutama bagi mereka yang berjuang melawan diabetes, obesitas, atau sindrom metabolik.Â
Namun, seperti halnya semua pola makan, tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua orang. Pemahaman mendalam dan pendampingan profesional adalah kunci untuk mencapai hasil terbaik.*
Referensi:
Journal of Nutrition (2022)
American Diabetes Association (2021)
The Lancet (2023)
Journal of Sports Medicine (2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H