Individu dengan Obesitas: Sebuah uji klinis di Eropa pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa peserta yang menjalani diet rendah karbohidrat kehilangan rata-rata 8 kg dalam 12 minggu.
Meskipun manfaatnya jelas, diet rendah karbohidrat tidak selalu cocok untuk semua orang.Â
Beberapa risiko yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Kekurangan Nutrisi: Membatasi karbohidrat secara ketat dapat menyebabkan rendahnya asupan serat, vitamin, dan mineral.
2. Efek Samping Awal: Beberapa orang melaporkan efek seperti sakit kepala, lelah, dan konstipasi dalam minggu-minggu pertama diet.
3. Tidak Cocok untuk Atlet Tertentu: Menurut penelitian di Journal of Sports Medicine tahun 2023, diet rendah karbohidrat dapat mengurangi performa atletik yang membutuhkan energi cepat.
Keputusan untuk mencoba diet rendah karbohidrat sebaiknya didasarkan pada kebutuhan dan kondisi kesehatan pribadi. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum memulai.
Bagi sebagian orang, diet rendah karbohidrat mungkin menjadi solusi efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan.Â
Namun, untuk orang lain, diet ini bisa menjadi tantangan yang tidak sebanding dengan manfaatnya.
Diet rendah karbohidrat menawarkan berbagai manfaat, terutama bagi mereka yang berjuang melawan diabetes, obesitas, atau sindrom metabolik.Â
Namun, seperti halnya semua pola makan, tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua orang. Pemahaman mendalam dan pendampingan profesional adalah kunci untuk mencapai hasil terbaik.*