Mohon tunggu...
Firna Erningtyas
Firna Erningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Maualan Malik Ibrahim Malang

hobi membaca, traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keteladanan Gus Dur: Kepemimpinan yang merangkul Keberagaman di Indonesia

10 September 2024   16:55 Diperbarui: 10 September 2024   16:55 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

menerbitkan Keppres Nomor 19 Tahun 2001, yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional (1). Langkah ini menunjukkan keinginannya untuk mengakui dan menghargai budaya

Tionghoa di Indonesia.

-Untuk menyelesaikan konflik dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gus Dur memilih

pendekatan dialog. Melalui Keppres No. 88 Tahun 1999, ia membentuk Komisi Independen

Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh, yang memungkinkan penyelesaian konflik di Aceh

secara damai.

- Gus Dur mengakui Konghucu sebagai salah satu agama yang diakui oleh pemerintah

Indonesia. Ini adalah langkah penting dalam merangkul keragaman agama dan memberikan

hak yang sama kepada penganut Konghucu.

Nilai-Nilai yang dipegang teguh oleh Gus Dur

Nilai Inklusivitas: Inklusivitas berarti menerima setiap orang tanpa memandang agama, suku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun