Pada arsitektur Tiongkok khususnya untuk bangunan suci, atap merupakan salah satu komponen arsitektur yang memiliki ciri khas. Bentuk atap bangunan klenteng yang satu dengan yang lainnya tidak selalu sama.
Ada beragam bentuk atap pada bangunan arsitektur Tiongkok seperti yang terdapat pada Klenteng Sam Poo Kong. Keberagaman atap tersebut dapat dilihat dibawah ini.
A. Bentuk Atap
Klenteng utama yang digunakan sebagai tempat pemujaan bagi Laksamana Cheng Ho memiliki atap bertingkat tiga dengan patung simbol binatang pada ujung atapnya.
Warna yang digunakan untuk atap tersebut adalah warna merah, hijau, dan kuning.
Klenteng Kyai Juru Mudi atau Wang Jinghong memiliki atap yang bertingkat dua. Sama seperti klenteng utama, terdapat patung simbol binatang pada ujung atap.
Plafon bangunan ini menggunakan sistem balok vertikal dan horizontal. Warna yang digunakan untuk atap juga sama seperti klenteng utama yakni warna merah, hijau, dan kuning.
Klenteng Dewa Bumi sama seperti Klenteng Kyai Juru Mudi karena memiliki atap yang bertingkat dua. Namun bedanya pada ujung atap ini tidak terdapat simbol binatang.