Klenteng Sam Poo Kong yang terletak di Kota Semarang bukan hanya merupakan tempat ibadah semata. Seiring berjalannya waktu, klenteng ini juga menjadi tempat wisata ikonik yang erat akan sejarah.
Dalam perjalanannya, Klenteng Sam Poo Kong ini menjadi simbol akulturasi budaya China dengan adat Jawa. Bangunan kelenteng berdiri megah didominasi warna merah serta arsitektur khas China yang terlihat dari bentuk atap setiap bangunan Klenteng yang berbeda-beda.
Perbedaan tersebut bukan tanpa alasan melainkan atap setiap bangunan di Klenteng Sam Poo Kong ini dibuat dengan maksud dan arti tertentu.
Nyatanya bentuk atap setiap bangunan di Klenteng tersebut memiliki maksud tersendiri. Setelah ditelusuri ternyata Klenteng tersebut memang dibangun berdasarkan dua budaya yaitu China dan Jawa yang dipadukan dalam bentuk bangunan.
Didalam kawasan Klenteng Sam Poo Kong terdapat beberapa bangunan klenteng yang terdiri dari klenteng utama, Goa Pemujaan, klenteng Kyai Juru Mudi, Dewa Bumi, Kyai Nyai Tumpeng dan Kyai Tjundrik Bumi, serta Kyai Jangkar.
Bangunan Klenteng Sam Poo Kong mempunyai bentuk atap yang khas karena mendapat pengaruh dari arsitektur Tionghoa. Bentuk atap tersebut berbeda antara bangunan klenteng yang satu dengan bangunan klenteng lainnya pada kawasan tersebut.
Atap yang terdapat di Klenteng Sam Poo Kong menunjukkan arsitektur Tionghoa yang masih mengacu pada kaidah feng shui serta memiliki bentuk dan makna tertentu.
Penerapan bentuk dan makna pada atap Klenteng Sam Poo Kong ini mendapat pengaruh dari bentuk asli atap Tiongkok. Tentunya makna yang terdapat pada bentuk atap tersebut juga dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat di Tiongkok. Masyarakat di Tiongkok, masih percaya pada dewa-dewi pelindung, roh leluhur, dan feng shui.
Pemanfaatan feng shui yang baik dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan, membawa rezeki, kedamaian dan umur yang panjang. Berdasarkan hal tersebut, maka bentuk dan makna atap Klenteng Sam Poo Kong ini menjadi hal yang menarik untuk dikaji.
Terdapat aturan dasar dalam feng shui yang digunakan pada pembangunan klenteng diantaranya:
- Dalam pembangunan atap, rancangan atau ornamen di bubungan (bagian atap paling atas) merupakan hal yang penting. Contohnya, penggunaan bentuk naga dan binatang berkaki empat lainnya memiliki tanda yang baik apabila digabungkan dalam bentuk desain bubungan. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tiongkok, orang yang menggunakan bangunan dengan ornamen tersebut akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan.
- Dalam pembangunan atap, pemberian warna juga mempunyai arti yang penting karena warna-warna tertentu mempunyai makna tersendiri. Contohnya, makna warna kuning, hijau, dan biru digunakan sebagai simbol kekuatan, umur yang panjang, dan rahmat Tuhan.
