Maksudnya adalah; keutamaan bukanlah sarana untuk mencari kebahagiaan, seakan-akan kebahagiaan adalah konsekuensi dari keutamaan atau hadiah yang kita terima karena telah mengembangkan keutamaan. Â
Sebaliknya, kebahagiaan ditentukan oleh keutamaan karena keutamaan membuat kita menjadi manusia sebagaimana seharusnya manusia diciptakan.Â
Dapat dianalogikan sebagai berikut, hanphone atau laptop dibelikan oleh orang tua untuk mendukung pendidikan anaknya, tetapi anak tersebut lebih mengunakannya untuk bermain games atau sibuk dengan chatingan sampai larut malam serta mengabaikan tanggung jawabnya untuk belajar.Â
Disini hanphone dan laptop menjalankan fungsinya sebagai alat komunikasi mau pun hiburan tetapi ia tidak digunkana secara proposianal sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan oleh kedua orang tua.Â
Dapat dikatakan juga bahwa, keutamaan dapat mentransformasi seseorang. Caranya adalah melatih dan menjalankan keutamaan tersebut secara terus-menerus.Â
Hingga akhirnya kebahagiaan dihayati sebagai kepenuhan hidup manusia. Dan ketika kita telah memperolehnya, kita secara bersama-sama dalam nada yang sama berseru EUREKA, yang artinya aku telah menemukan kebahagiaan sejati tersebut.
Botan Firmino
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H