Mohon tunggu...
Firmansyah
Firmansyah Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat UIN-Sumatera Utara Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Budaya K-Pop di Kalangan Pelajar Indonesia

28 November 2019   23:36 Diperbarui: 25 Juni 2021   01:44 4161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi musik K-Pop (unsplash/joel-muniz)

Prilaku menyimpang dari sang idola seperti budaya pacaran yang begitu berani, minum-minuman keras, gaya berpakaian yang terlalu vulgar, serta budaya operasi plastik yang dianggap lumrah, memungkinkan sang penggemar untuk meniru prilaku menyimpang dari idolanya tersebut.

Budaya operasi plastik dianggap wajar bagi warga Korea namun hal ini sangat bertentangan dengan nilai nilai budaya dan norma agama yang berlaku di Indonesia. Namun pada kenyataannya masih banyak remaja atau pelajar Indonesia yang nekad melakukan operasi plastik semata mata hanya ingin terlihat mirip dengan artis idolanya.

Islam mengharamkan perbuatan operasi plastik yang hanya bertujuan untuk mempercantik atau memperindah bentuk tubuh semata karena nafsu duniawi tanpa ada niat mengobati atau memperbaiki suatu kecacatan.

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya." (Q.S At Tin : 4). Ayat tersebut menjelaskan kecaman atas perbuatan syetan yang senantiasa mengajak manusia untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat diantaranya mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah).

Rasa cintanya yang begitu fanatik kepada sang idola juga membuat pelajar rela menghambur-hamburkan uang hanya demi menonton konser idola K-Pop mereka. Walaupun dengan biaya tiket konser yang mahal.

Segala hal mungkin akan dilakukannya hanya demi berfoto bersama sang idolanya dan menonton konser idolanya walaupun di tempat yang jauh sekalipun. Serta membuang-buang waktu hanya untuk mencari tau semua hal kehidupan sehari-hari dari sang idolanya.

Hal ini membuat waktu pelajar yang seharusnya digunakan untuk belajar, terbuang sia-sia sehingga menurunkan minat belajar dan prestasi pelajar disekolah.

Dari paparan tersebut dengan adanya wabah Korean pop atau biasa disingkat dengan K-Pop dapat disimpulkan bahwa dampak terbanyak yang memengaruhi para pelajar Indonesia terkait semakin merebahnya budaya K-Pop di Indonesia adalah dampak negatif.

Sedangkan dampak paling sedikit yang mempengaruhi pelajar Indonesia adalah dampak positif. Hal ini membuktikan bahwa masuknya budaya K-Pop memberikan pengaruh yang buruk bila setiap individu atau pelajar tidak mampu memfilter mana hal yang baik dan buruk bagi dirinya terkait merebahnya wabah Korean wave tersebut.

Budaya operasi plastik, minum-minuman keras, prilaku bercinta yang lebih berani, serta gaya berpakaian yang terbuka adalah hal biasa di negeri Korea tersebut. Hal-hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan norma-norma budaya yang ada di Indonesia. Pelajar harus bisa meminimalisasi budaya buruk dan memaksimalisasi budaya baik didalam kehidupannya.

Di era globalisasi dan semakin pesatnya perkembangan teknologi adalah hal yang wajar, apabila ada budaya asing yang dengan mudah masuk ke suatu negara. Setiap individu harus bijak untuk menyaring setiap budaya asing yang masuk, dengan berpikir kritis dalam menyikapi budaya asing yang masuk apakah budaya itu sesuai dengan norma-norma budaya asal yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun