Baca juga : Tren Hengkang Serempak di Kalangan Idol Group Kpop
Pepatah mengatakan "Dengan menguasai bahasa asing maka dunia berada di genggamanmu". Memang tidak bisa di elakan, di era globalisasi modern seperti sekarang ini, dunia global menjadikan bahasa asing merupakan salah satu hal yang penting dalam berkomunikasi kepada masyarakat dunia.
Menurut Frank Smith seorang psikolinguistik kontemporer yang mengatakan bahwa satu bahasa menunjukan anda pada satu koridor kehidupan, dua bahasa menunjukkan anda jalan menuju semua koridor.
Maksud dari pernyataan Frank Smith tersebut adalah ketika kita mempunyai bahasa asing selain bahasa ibu kita, maka besar kemungkinan kita mempunyai peluang lain yang mana peluang tersebut dapat berupa relasi ataupun finansial.
Hal ini membuktikan bahwa kemampuan berbahasa asing akan memberikan keuntungan tersendiri baik dari segi aspek keuangan, sosial, karier dan komunikasi yang lebih luas ke kancah internasional.
Masuknya budaya Korea atau K-Pop di Indonesia selain memicu minat pelajar untuk mempelajari bahasa asing, Musik K-Pop juga menginspirasi dunia musik remaja atau pelajar Indonesia menjadi lebih berwarna. Hal ini terlihat dengan kemunculan boyband atau girlband yang terinspirasi dari budaya Korea di tanah air, seperti SMASH, XO-IX, CherryBelle, 7ICON, S.O.S, dan lain-lain.
Selain itu masuknya budaya K-Pop juga memberikan keuntungan tersendiri bagi pengusaha, dengan memanfaatkan minat para pelajar Indonesia sebagai ajang untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut dilakukan dengan menjual barang-barang yang berbau Korea seperti baju, jaket, sampai tempat minuman.
Dampak negatif K-Pop
Segala sesuatu hal pasti akan menimbulkan dampak, baik dari segi positif maupun segi negatif. Berkembangnya musik K-Pop di Indonesia, pasti juga akan memberikan dampak buruk bagi pelajar Indonesia, apabila pelajar tidak mampu untuk menyaring setiap nilai-nilai dari budaya asing yang masuk.
Banyak pelajar yang akhirnya lebih mencintai budaya asing daripada kebudayaan bangsanya sendiri. Hal ini meangakibatkan budaya bangsa semakin terabaikan dan bahkan mematikan kebudayaan itu sendiri. Sehingga dikawatirkan budaya asal akan hilang atau punah tergantikan oleh budaya asing, yang mungkin saja tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.
Selain itu pelajar juga bisa terpengaruh dengan prilaku-prilaku menyimpang dari sang idolanya. Rasa cintanya pada sang idola yang begitu fanatik membutakan pikirannya dengan menganggap bahwa semua hal yang dilakukan idolanya adalah hal yang benar, padahal belum tentu hal itu baik dan sesuai dengan norma-norma budaya asal yang ada.