Mohon tunggu...
Firmansyah Hermanto
Firmansyah Hermanto Mohon Tunggu... Buruh - QA Manager Perusahaan Kelistrikan

QA Manager Perusahaan Kelistrikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salah Kepemimpinan Bisa Menghancurkan Perusahaan

20 Mei 2022   14:32 Diperbarui: 20 Mei 2022   14:41 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah perusahaan pastinya terdapat pemimpin yang memiliki tanggung jawab terhadap divisinya masing-masing, ataupun pemimpin perusahaan secara keseluruhan, menjadi pemimpin adalah tanggung jawab yang sangat besar dan penuh dengan resiko yang harus di pikul oleh seorang pemimpin, kali ini saya akan membahas kepemimpinan seseorang dari perspektif pemilik perusahaan dan karyawan.

Perspektif karyawan

Memiliki atasan atau pemimpin mungkin setiap karyawan pasti pernah memilikinya, atau bahkan kita sendiri berada pada posisi tersebut, terkadang pemimpin di tempat kita bekerja pastinya memiliki nilai positiv dan negativ dalam hal kepemimpinanya, nilai positiv dan negativ tersebut akan sangat berpengaruh pada keberlangsungan pekerjaan kita, 

seorang manager yang tidak memperdulikan terhadap kwalitas pekerjaan teamnya akan menimbulkan masalah karena tidak adanya pengawasan terhadap apa yang team kerjakan, tidak dapat memberikan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi, tidak dapat memberikan keputusan yang tepat untuk hal-hal yang membutuhkan keputusan dari seorang manager, 

keputusan yang tepat perlu di ambil oleh seorang pemimpin dengan berbagai macam cara untuk dapat memutuskan yang terbaik untuk team yang di pimpinya, apakah dengan cara diskusi dengan team, pengalaman dari masa lalu, masukan dari divisi lain, masukan dari customer, banyak cara dapat dilakukan untuk dapat mangambil keputusan yang terbaik, 

pastinya sebuah keputusan memiliki resiko yang harus di hadapi namun resiko tersebut sebagai seorang pemimpin harus bisa memilih keputusan dengan resiko seminimal mungkin, sebagai seorang pemimpin harus juga memikirkan keberlangsungan pekejaan dari team yang ia pimpin.

seorang pemimpin harus memiliki analisa yang kuat terhadap kinerja dari teamnya, apakah kinerja team yang ia pimpin sudah maksimal atau perlu adanya peningkatan untuk menjadi lebih baik. Komunikasi menjadi faktor yang paling utama menjadi seorang pemimpin, seorang pemimpin dapat menjadi tempat untuk berkeluh kesah teamnya ,

seorang pemimpin dapat menjadi tameng teamnya, seorang pemimpin harus dapat menjadikan lingkungan tempat teamnya bekerja nyaman, dan menjadi pemimpin yang bijaksana dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi. Pemimpin bisa membuat teamnya hancur dan dapat membuat teamnya sukses,

Pemimpin tidak hanya memikirkan bagaimana dirinya, namun sudah memikirkan nasib dari teamnya.  maka jadilah pemimpin yang hebat untuk orang lain.

Perspektif Pemilik Perusahaan

Tentunya menjadi pemilik perusahaan menginginkan memiliki orang yang dapat di percaya untuk memimpin di perusahaanya, namun terkadang pemilik perusaahaan salah dalam memilih orang yang tepat dalam menjalankan bisnisnya, atau orang tersebut yang menyalahgunakan kepercayaan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Banyak pemilik perusahaan yang salah dalam memilih pemimpin di perusahaanya, dengan dasar kepercayaan atau background dari suku atau ras yang sama maka langsung di berikan posisi untuk memimpin, padahal belum tentu orang itu dapat memimpin dengan baik, yang sering terjadi ialah kesalahan dalam membuat keputusan , 

pemilik perusahaan harusnya memilih orang untuk memimpin perusahaanya yaitu orang yang memang benar-benar ahli dalam bidangnya, sehingga meminimalisir resiko dalam kesalahan membuat keputusan yang dapat merugikan perusahaan, beberapa contoh coba saya berikan :

a. Pemimpin perusahaan salah memilih manager HRD , kemudian Manager HRD tersebut salah membuat keputusan yaitu membuat suatu peraturan yang membuat karyawan menjadi melakukan demo besar menolak keputusan tersebut, hal ini membuat kerugian perusahaan dalam hal nama baik dan lost time akibat demo sehingga produk tidak dapat dikirim ke customer

b.Pemimpin perusahaan salah memilih General Manager, ini adalah posisi yang sangat penting, apabila tidak di isi oleh orang yang tepat maka bisa hancur perusahaan. 

Seorang General Manager mengambil keputusan yang salah pada suatu masalah yang ia sendiri tidak paham terhadap masalah tersebut yaitu permasalahan terkait Teknikal pengujian produk yang mengakibatkan gagalnya produk yang di uji oleh lembaga sertifikasi pengujian.

 terkadang dengan merasa memiliki power yang kuat maka dengan semaunya membuat keputusan yang ia sendiri tidak memahaminya.

Inilah tulisan saya yang pernah saya alami dan mungkin terjadi di perusahaan lain, dari tulisan ini kita dapat memahami menjadi seorang pemimpin di suatu perusahaan itu harus memikirkan orang yang ada di belakang kita, 

harus memikirkan orang yang sudah percaya terhadap kita, maka dari itu apabila belum mampu menjadi seorang pemimpin janganlah menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan posisi itu, kelak apabila sudah mampu maka akan ditunjukan jalan untuk mendapkan posisi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun