wisata Air Terjun Gunung Rian. Di area parkir yang di sekelilingnya berjajar warung penjual makan dan minuman ringan, nampak sepi. Hanya mobil kami saja yang bersandar di salah satu sudut parkir.Â
Terik siang menyambut saat mobil yang membawa kami memasuki area parkir kawasanMenurut D. Koswara, pendamping kami, pengunjung akan memadati kawasan ini pada akhir pekan. Pantas saja sepi, kami mengunjungi area ini pada hari Kamis.
Secara administratif, Wisata Air Terjun Gunung Rian terletak di Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Klaimantan Utara. Masyarakat Kabupaten Tana Tidung biasa menyebut nama daerahnya dengan sebutan 'KTT', yang merupakan singkatan dari Kabupaten Tana Tidung.Â
Kawasan ini juga masuk dalam areal kawasan lindung di Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) PT Intraca Hutani Lestari (IHL). Mengapa diberi nama Air Terjun Gunung Rian? Ya, air terjun ini terletak di sebuah gunung yang namanya merupakan nama kampung, yaitu Kampung Rian.
"Air Terjun Gunung Rian memilki 7 (tujuh) tingkat, namun biasanya yang dikunjungi hanya sampai tingkat 2 (dua) saja. Jalan dari tingkat dua menuju tingkat selanjutnya juga hanya jalan setapak yang cukup sempit dan sulit dilalui" tutur Koswara.Â
Untuk mencapai titik air terjun tingkat dua, para pengunjung harus terlebih dahulu berjalan dari titik awal, yaitu areal parkir, menapaki jalan yang sudah dibangun menjadi tangga. Butuh waktu kurang lebih 10 menit dengan berjalan kaki untuk sampai pada air terjun di tingkat dua.Â
Sepanjang perjalanan, ekosistem hutan alam yang identik dengan pohon berukuran besar dan keanekaragaman hayati melimpah, menemani para pengunjung dalam perjalanan menuju titik air terjun. Udara segar dan suara gemericik air menjadi suguhan yang fantastis bagi pengunjung.
Titik air terjun di tingkat dua juga memang menjadi titik yang paling luas dibanding tingkat yang lain, sehingga pengunjung dapat leluasa bermain air.Â
Sepanjang jalan menuju tingkat dua juga terdapat gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat atau bersantai menikmati suasana alam yang segar nan sejuk.
Fasilitas toilet juga tersedia tak jauh dari titik tingkat dua. Tempat sampah juga berjajar sepanjang jalan. Bagi yang muslim, terdapat fasilitas mushola yang terletak tak jauh dari titik mulai di areal parkir. Plang himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak lingkungan juga terpasang di beberapa titik.
Bagi penikmat panjat tebing, kawasan Gunung Rian juga menjadi tempat yang cocok untuk menyalurkan hobinya. Pasalnya, untuk dapat mencapai tingkat tertinggi yaitu tingkat tujuh, dapat dicapai dengan memanjat tebing.Â
"Menurut orang yang pernah sampai puncak (gunung), keindahannya luar biasa. Dapat melihat pemandangan dari atas mencakup daerah Malinau dan KTT" tambah Koswara.
Cukup lengkapnya fasilitas yang ada ini menunjukkan keseriusan dari pengelola untuk mengembangkan potensi wisata alam ini.Â
Bagi PT IHL, dengan didorongnya multi usaha kehutanan (MUK) oleh pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dapat menjadi salah satu potensi jasa lingkungan melalui ekowisata.Â
Didorongnya skema MUK oleh pemerintah ini bertujuan agar para pemegang PBPH dapat memaksimalkan potensi yang ada di wilayah konsesinya.Â
Tidak hanya bertumpu pada hasil hutan kayu, namun juga memaksimalkan potensi hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, dll. Dengan demikian, cita-cita pengelolaan hutan yang lestari dapat tercapai demi kelangsungan hidup anak cucu kita nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H