Mohon tunggu...
R Firman Santoso
R Firman Santoso Mohon Tunggu... Lainnya - Forester

Forester

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temanggung: Bersahaja di Kaki Gunung

1 Mei 2020   14:52 Diperbarui: 1 Mei 2020   15:12 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut Temanggung. Dokumen pribadi.

“Saya putus sekolah, mas. Tidak punya keahlian untuk daftar kerja profesional. Jadi ya begini saja (memarkir), bisa sambil santai” kata Dimas. Umurnya masih 17 tahun, namun karena orang tuanya tak mampu menyekolahkan, ia terpaksa putus sekolah. Sejak dibuka beberapa tahun yang lalu, tempat dengan nuansa alam ini mampu menarik wisatawan untuk datang. Selain itu, dibangunnya kawasan ini juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk mendulang rupiah, tak terkecuali Dimas.

Susunan batu penahan digunakan sebagai penahan laju penggerusan sempadan sungai. Dokumen pribadi.
Susunan batu penahan digunakan sebagai penahan laju penggerusan sempadan sungai. Dokumen pribadi.

Dari tempat ini, dapat menyaksikan jembatan bersejarah bagi masyarakat Temanggung. Jembatan yang menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, teduhnya pepohonan di area ini, dapat dinikmati sembari mencecap es kelapa muda.”Kalau hari biasa tidak begitu ramai. Yang paling ramai hari Sabtu dan Minggu, sore hari” papar Dian Amiwati, salah satu penjajak di sana. Dian, famili Dimas, tiap hari berjualan aneka makanan dan minuman di kawasan Taman Kali Progo. Tiap harinya, Dian mendapatkan pundi-pundi rupiah sebesar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 dari hasil berjualan. “Alhamdulillah, kalau hari libur bisa dapat lebih lagi” tambah Dian.

Taman Kali Progo merupakan salah satu objek wisata yang tergolong baru di Temanggung. Berlokasi di kaki dua gunung Sindoro-Sumbing membuat Temanggung memiliki potensi wisata yang mempesona. Embung, gardu pandang, taman kota, monumen, dan yang lain, siap untuk di-eksplor dan dinikmati.

Sebuah jembatan bekas perlintasan kereta membentang di atas Sungai Progo. Dokumen pribadi.
Sebuah jembatan bekas perlintasan kereta membentang di atas Sungai Progo. Dokumen pribadi.

R. Firman Santoso

Rimbawan Bulaksumur 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun