Mohon tunggu...
Firman Syaeful Cholik
Firman Syaeful Cholik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar Olahraga,Pengalaman,Film,Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yamaha R1 Disuntik Mati? Tanda Kepunahan Inline 4?

20 Maret 2024   09:04 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:08 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun koneksi Valentino Rossi dengan Yamaha mungkin sudah agak jauh dimasa lalu namun hubungan BrandAmbassador yang kuat masih ada antara sang legenda Valentino Rossi dan Yamaha R1 jadi menurut pendapat yang beredar ini juga akan meningkatkan nilai Yamaha R1m yang sudah ada di jalanan karena motor tersebut tidak lagi diproduksi dan hal yang sama terjadi dengan Yamaha model R6 ketika Yamaha memutuskan untuk tidak memproduksi R6 lagi semua orang yang sudah memiliki motor Yamaha R6 tiba-tiba seperti mendapatkan durian runtuh karena harganya naik dari 30 hingga 40% dari harga asli tapi ini kasus di beberapa negara saja, tidak termasuk Indonesia dan hal ini juga termasuk bagi pengguna R1m yang diprediksi dalam beberapa bulan di eropa atau beberapa tahun harga R1m akan melejit hingga 40% dari harga barunya walaupun memang R1M masih dijual sampai tahun 2026 sampai peraturan Euro 6 keluar .

Pertanyaan lainnya kenapa dunia harus panik padahal penjualan R1 diberhentikan hanya di Eropa saja untuk saat ini jadi Yamaha selalu melihat Eropa senagai pasar yang sangat besar dengan 800 juta penduduk dengan demikian jika di Eropa Yamaha gagal maka penjualan di negara lain sudah pasti gagal juga, selain itu semua dengan discontinued nya Yamaha R1 ini juga seperti menginsyaratkan juga inline 4 sepertinya benar benar akan punah karena Yamaha dengan R9 nya dikabarkan akan menggunakan mesin cp2 alias 2 cilynder inline, Kenapa harus 2 cilynder karena 2 cilynder akan menghasilkan torsi yang lebih besar dan yang kedua 2 cilynder akan menghasilkan lebih kecil emisi gas buang dan yang terakhir biaya produksi tidak setinggi 4 cilynder .

Akan tetapi walaupun demikian kita tidak bisa meremehkan cp2 Yamaha karena mesin ini walaupun 2cilynder cukup monster karena walaupun memiliki fisik seperti twin inline yang sederhana namun mesin cp2 Yamaha memiliki karakter mesin seperti V twin atau L twin yang biasa digunakan di motor Ducati dan hanya mengganti ukuran bor kali strooke nya saja mesin ini bisa digunakan di berbagai kondisi misalnya jika mesin ini menggunakan stroke yang lebih pendek dan bor yang lebih besar maka mesin ini langsung bisa menghasilkan karakter motor balap track dan sebaliknya jika mesin menggunakan stroke yang lebih panjang dan bor ukuran lebih sempit maka mesin yang sama bisa siap digunakan di motor advanture ataupun offroad sangat multi fungsi akan tetapi walaupun mesin ini sangat luar biasa secara fungsional dan tenaga tapi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia ada satu yang kurang yaitu suara yang dihasilkan motornya. 

Bagaimana dengan pendapat kalian apakah inline 4 akan benar-benar punah dengan discontinued nya Yamaha R1?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun