Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberadaan Panti Jompo Bukan Menjadi Alasan untuk Menitipkan Orang Tua

2 Juni 2024   08:35 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: Garda Oto via Kompas.com)

Orang tua adalah segalanya, dan sampai kapan pun, mereka tetap segalanya, karena tanpa mereka kita tidak bisa hidup, dan tidak bisa melakukan apa pun. Begitu banyak pengorbanan yang dilakukannya agar kita bisa menjadi lebih baik dari mereka, maka sudah menjadi keharusan bila kita berbakti pada orang tua.

Namun hal miris, dan di luar nalar sebagai makhluk yang berakhlak dan beretika, bagaimana bisa seorang anak sampai tega menelantarkan orang tua hingga mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya, menyuruh sang ibu mengemis misalnya. Sungguh sangat tidak beradab.

Apa pun alasannya, termasuk faktor ekonomi dengan menelantarkan orangtua hingga menyerahkannya ke panti jompo, sebenarnya tidak perlu dilakukan, apalagi kalau anak tersebut yakin bahwa berbakti kepada orang tua hukumnya adalah wajib.

Asal Usul Munculnya Panti Jompo di Indonesia

Memang benar kalau ada yang mengatakan bahwa "Panti Jompo Bukan Budaya Indonesia". Dan hal ini sangat bener sekali.

Dari berbagai referensi yang didapatkan, ada hal menarik tentang kehadiran panti jompo di Indonesia, dimana sejarah panti jompo di Indonesia sebenarnta tidak lepas dari datangnya maskapai dagang Belanda yang disebut dengan VOC.

Dan dengan alasan demi penegakan nilai religi yang peduli atas urusan penjaminan lansia (lanjut usia) miskin, baik untuk orang Belanda sendiri atau warga bumiputra yang menjadi tanggungan mereka (VOC), maka banyak panti jompo yang didirikan untuk membantu lansia ini.

Selain itu, VOC mendirikan panti jompo dengan tujuan agar orang Belnda yang sudah lansia tidak hidup sebatang kara saat di Hindia Belanda atau Indonesia.

Pada awalnya terdapat alasan yang mendasar mengapa VOC sampai mendirikan pantai jompo. Jaminan kaya dan bergelimanng harta ternyata tidak menghilangkan masalah yang muncul. Perbedaan kondisi alam dan juga cuaca membuat umur orang Belanda yang datang ke Indonesia membuat umur orang Belanda tidak panjang, bahkan banyak dari mereka yang menua dan hidup sebatang kara.

Kondisi tersebut menjadikan mereka yang pada awalnya kaya raya, kemudian jatuh miskin. Tentu saja semua dana yang dimilikinya kemudian digunakan untuk membiayai hidupnya di hari tua. Yang pada akhirnya dana tersebut habis dan membuat lansia tersebut hidup sebatang kara dan meninggal.

Fenomena lansia yang hidup sebatang kara khususnya dari kaum Belanda, menjadi perhatian khusus bagi para petinggi kompeni yang kebanyakan adalah penganut Calvinisme yang taat. Yang membuat kompeni mulai mencari cara agar masalah sosial tersebut bisa ditangani. Saah satu yang dilakukan adalah dengan membangun banyak panti jompo. (voi.id)

Pembangunan panti jompo dilakukan sejak tahun 1680-an, sehingga yang dimasukkan ke rumah panti jompo ini adalah pegawai kompeni yang sakit, tua renta sampai pegawai kompeni yang sudah tak berdaya.

Dan lansia ini pun diangkut beserta harta bendanya yang masih dimiliki. Dimana harta-harta tersebut akan dilelang dan uangnya disumbangkan ke panti jompo.

Pada kurun waktu berikutnya, apa yang dilakukan kompeni juga diikuti etnis China untuk masyarakat China yang tinggal di Batavia.

Sebenarnya Apa Itu "Panti Jompo"?

Istilah pant jompo memang sudah sering kita dengar, bahkan istilah "jompo" saja sering digunakan saat ini, seperti istilah "generasi jompo", yaitu mereka para remaja yang mengalami kondisi lemah fisik, cepat lelah dan juga renta,seperti yang dialami para lansia.

Kembali pada istilah panti jompo, mengambil informasi dari National Institute on Aging (nia.nih.gov), maka panti jompo merupakan sebuah fasilitas yang menawarkan kesehatan dan perawatan pribadi, dan lansia yang menggunakan fasilitas ini biasanya berusia lebih dari 70 tahun.

Sebagian besar panti jompo  kebanyakan diisi oleh lansia yang sudah tidak memiliki pasangan, apakah disebabkan karena bercerai, pasangannya telah meninggal atau memang karena tidak memiliki pasangan.

Namun selain sebab tersebut di atas, memang ada pula lansia yang secara sadar memilih panti jompo sebagai tempat tinggalnya, meskipun masih memiliki teman atau bahkan keluarga khususnya anak-anak mereka.

Orang Tua Sudah Tua, Alangkah Lebih Baik Merawatnya Sendiri Daripada Harus Menitipkannya ke Panti Jompo

Sebagai orang Timur yang dididik untuk selalu menghormati dan menghargai orang tua, maka bisa merawat orang tua adalah suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri.

Bahkan dalam Islam sendiri menghormati dan menghargai diajarkan dengan konsep yang disebut sebagai "birrul walidain" yaitu berbakti kepada orang tua.

Sekarang coba Anda bayangkan, saat orang tua sudah renta, tidak bisa memenuhi kehidupannya sendiri, kemudian dengan sengaja dititipkan ke panti jompo, meskipun anak sudah membayarnya dengan biaya yang mahal, tentu meskipun hanya di dalam hati, hati orang tua pasti hancur.

Bagaimana tidak? Anak yang telah dibesarkan dengan penuh kasih sayang sejak masih di dalam rahim sampai dewasa, malah tidak mau merawat bahkan menitipkan dirinya pada orang lain yang tidak tahu apa pun dengan dirinya (orang tua).

Di dalam Islam sendiri, hukum berbakti khususnya merawat orang tua adalah fadhu ain, dan amalan ini merupakan hak orang tua atas anak-anaknya.

Maka sangat benar bila ada yang mengatakan bahwa :

Orang tua adalah gerbang utama masuk ke dalam surga.

Memang berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, panti jompo adalah lembaga yang sah, sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1996.

Meskipun negara memperbolehkan orang tua dititipkan ke panti jompo, namun sebagai warga yang beragama, setidaknya orang tua harus dijaga dan dirawat oleh anak sendiri. Alasannya adalah orang tua sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, maka sudah waktunya saat orang tua sudah renta, anak harus merawatnya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.

Itu dia sedikit catatan tentang "Keberadaan Panti Jompo  Bukan Menjadi Alasan untuk Menitipkan Orang Tua". Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun