Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sate Cak Burhan, Sate dengan Panggangan Terpanjang di Kota Probolinggo

19 Mei 2024   08:37 Diperbarui: 19 Mei 2024   10:47 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate dengan panggangan terpanjang di Kota Probolinggo (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)

Gara-gara Ji Chang Wook, sate ayam menjadi sajian kuliner paling dicari, tidak hanya di Warung Sate Pak Muri khas Madura, depan RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) Jakarta.

Tidak dapat dipungkiri sajian kuliner Indonesia memang selalu menjadi sajian nikmat yang paling dicari. Semua sudah mengakuinya, salah satu sajian kuliner tersebut adalah sajian kuliner sate ayam.

Sate ayam bahkan masuk dalam daftar 100 makanan paling popular di dunia versi Taste Atlas pada edisi Januri 2023. Jadi sangat wajar kalau sajian kuliner yang enak ini selalu menjadi favorit masyarakat.

Bahkan tidak hanya di tahun 2023 saja, sate dari Indonesia ini pernah masuk dalam daftar 50 makanan terlezat di dunia versi media internasional tahun 2017.

Penasaran dengan Awal Terciptanya Sate Ayam Madura?

Sajian kuliner sate ayam memang sudah demikian lekat di hati masyarakat Indoensia, apalagi dengan mudahnya untuk menikmati sajian kuliner sate ayam ini.

Di balik rasanya yang enak dan nikmat ini, ternyata banyak sekali cerita tentang terciptanya sate ayam Madura.

Konon katanya, sate ayam tercipta saat Arya Panoleh, yang saat itu menjadi penguasa di Sumenep, Madura datang mengunjungi rumah kakaknya di Ponorogo, yaitu Batara Katong.

Di rumah kakaknya tersebut, Arya Panoleh kemudian diberikan sajian makanan dengan bahan dasar daging yang sudah dibumbui dengan ditusuk lidi, namun Arya Panoleh kemudian menolak.

Setelah sang kakak 'Batara Katong' menjelaskan, bila makanan tersebut biasa dimakan oleh para pendekar di Ponorogo, barulah kemudian Arya Panoleh mau memakan sajian makanan tersebut.

Lambat laun, Arya Panoleh mulai menyukai sajian tersebut yang disebut dengan sate, yang kemudian di Madura oleh Arya Panoleh makanan sate ini diubah yang disesuaikan dengan budaya masyarakat Madura hingga tersebar di seluruh Indonesia sampai saat ini.

Rasa Nikmat Sate Ayam Cak Burhan dengan Bumbu Kacang yang Kental, Menjadi Favorit Warga Kota Probolinggo

Sajian kuliner sate ayam  ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat, bahkan sering menjadi pengganti lauk bila para ibu di rumah malas memasak, tinggal pesan di mas-mas penjual sate ayam di bungkus kemudian dinikmati bersama keluarga di rumah.

Di Kota Probolinggo sendiri sangat banyak penjual sate ayam, yang biasanya di jual bersama sate kambing. Rata-rata kebanyakan penjualnya berasal dari Madura, sehingga tidak salah kalau banyak orang menyebut sate ini sebagai "Sate Madura".

Berbicara tentang sate ayam, sebenarnya bentuknya sama dengan jenis sate ayam lainnya. Yang membedakan biasanya cara meracik sate ayam sebelum dipanggang, biasanya sate ayam diberikan bumbu yang telah diracik untuk menambah sensasi sedap sate ayam.

Sate ayam Cak Burhan (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)
Sate ayam Cak Burhan (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)

Bagi Anda pecinta kuliner di Kota Probolinggo, tentu sangat mengenal berbagai sajian kulienr yang ada di kota ini, salah satunya Sate Cak Burhan.

Sate Cak Burhan ini berada di Depan Guest House Surya atau di tepi Jalan GuBernur Suryo No 2, Kota Probolinggo. Sate ini buka mulai pukul 5 sore sampai habis.

Sate Cak Burhan (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)
Sate Cak Burhan (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)

Sate ayam Cak Burhan memang memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis sate lainnya dengan daging ayamnya yang tebal, besar dan empuk. Ditambah bumbu kacangnya yang sedap, kental dan sedikit kasar.

Sensasi Unik Wisata Kuliner Malam di Sate Cak Burhan dengan Panggangan Satenya yang Panjang

Banyak cara untuk mengenalkan produk yang dijualnya. Begitu pula dengan Cak Burhan, terlepas dari keunikan dengan panggangan satenya yang panjang, apakah sebagai ciri khas dagangannya atau hanya untuk mempermudah proses memanggang sate, namun dengan adanya panganggan panjang ini menjadi ciri khas nama usaha Cak Burhan.

Sate dengan panggangan terpanjang (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)
Sate dengan panggangan terpanjang (Gambar: Dokpri - Firman Rahman)

Banyak yang menyebut sate ini dengan "Sate Burhan" atau sate dengan panggangan yang panjang, Dengan keunikannya ini menjadikan sate Cak Burhan sangat dikenal di kalangan pecinta kuliner Kota Probolinggo dan masyarakat sekitar.

Itu dia sedikit informasi kuliner tentang "Sate Cak Burhan, Sate dengan Panggangan Terpanjang di Kota Probolinggo". Semoga informasi tersebut bermanfaat dan bisa menjadi referensi kuliner untuk Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun